JATENG, POPULI.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang menyiapkan program resiliensi untuk industri masa depan sebagai proyek percontohan pelatihan kerja siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) guna siapkan tenaga kerja tangguh.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Batang Sri Purwaningsih di Batang mengatakan program tersebut diikuti oleh 130 siswa dari lima SMK pilihan yaitu SMK Negeri 1 Warungasem, SMK Ma’arif NU Limpung, SMK PGRI, SMK Diponegoro Banyuputih, dan SMK Sekar Bumi Nusantara.
“Upaya ini untuk mempersiapkan generasi muda agar mereka siap menghadapi kebutuhan industri yang semakin meningkat, terutama karena kebutuhan tenaga kerja di KITB dan Batang Industrial Park cukup besar,” katanya, Sabtu (5/7/2025).
Menurut dia, program resiliensi untuk industri masa depan merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dalam menyiapkan tenaga kerja lokal yang terampil dan siap pakai.
Program ini, kata dia, melibatkan kolaborasi lintas sektor antara Pemkab Batang, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (Undip), serta perusahaan-perusahaan besar di kawasan industri, seperti KCC Glass, Unipack Plasindo, Yih Quan Footwear Indonesia, dan Wavin.
“Kami berkomitmen menjadikan masyarakat daerah sebagai tuan rumah di daerahnya sendiri baik dari sisi tenaga kerja maupun sektor UMKM,” katanya.
General Manager Corporate Secretary PT KITB Burhan Murtaki mengatakan program resiliensi untuk industri masa depan adalah bukti komitmen Industropolis dalam membentuk generasi yang tangguh, profesional, dan adaptif, terhadap kebutuhan dunia industri.
“Kami mengenalkan budaya industri kepada siswa, karena setiap perusahaan memiliki budaya kerja yang berbeda. Kami berharap mereka dapat beradaptasi dengan cepat saat masuk ke industri,” katanya.
Ia menambahkan program resiliensi untuk industri masa depan ini bisa menjadi model pelatihan kesiapan kerja yang dapat direplikasi di daerah lain sebagai bagian dari penguatan sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri.