KULON PROGO, POPULI.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo bersama 33 perguruan tinggi swasta di bawah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Yogyakarta, melakukan penandatanganan kesepakatan bersama, satu di antaranya dalam mengolah potensi daerah untuk kepentingan rakyat.
Bupati Kulon Progo Agung Setyawan dalam keterangan di sela penandatanganan kesepakatan mengatakan pihaknya berkomitmen untuk membuka pintu lebar-lebar bagi perguruan tinggi yang ingin melakukan penelitian, mendirikan kampus, maupun mendampingi masyarakat.
“Hari ini kami bukan hanya menandatangani MoU (Memorandum of Understanding), tapi membuka pintu masa depan Kulon Progo. Semua potensi ada di sini, tinggal bagaimana kita mengolahnya untuk kepentingan rakyat,” katanya.
Melalui kerja sama tersebut pihaknya mengajak universitas berperan aktif melalui penelitian, pengabdian masyarakat, hingga membuka kelas jauh atau bahkan cabang kampus di kabupaten ini.
“Syukur jika ada universitas yang membuka kelas atau mengembangkan kampus di Kulon Progo. Itu akan berdampak besar, bukan hanya bagi pendidikan, tapi juga bagi investasi dan pembangunan,” katanya.
Dia mengatakan sebagai terobosan pemkab bersama perguruan tinggi juga menyepakati program afirmasi, yakni kesempatan kuliah gratis atau beasiswa bagi anak-anak Kulon Progo dari keluarga kurang mampu.
Kerja sama ini membuka ruang bagi kampus untuk menghadirkan penelitian yang langsung menyentuh kebutuhan warga, seperti teknologi tepat guna untuk pertanian dan perkebunan, digitalisasi bagi petani, nelayan, dan UMKM, kajian pariwisata berkelanjutan.
“Kolaborasi ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal langkah konkret. Harapannya, kerja sama ini mampu menjadikan Kulon Progo semakin berdaya, sejahtera, dan percaya diri dalam menyongsong masa depan,” katanya.
Sementara itu Kepala LLDIKTI Wilayah V Prof. Setya Budi Indartono mengatakan pentingnya sinergi ini dalam mencetak SDM unggul, sekaligus mendorong kemajuan daerah. Karena itu perguruan tinggi diharapkan dapat membangun fasilitas pendidikan, mengembangkan riset, dan ikut serta dalam memajukan Kulon Progo.
Dia mengatakan kerja sama ini sejalan dengan kebijakan nasional, dimana Presiden dan Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Mendiktisaintek) menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendukung industrialisasi menuju Indonesia Emas 2045.
“Desain perguruan tinggi saat ini adalah Diktisaintek Berdampak, artinya kualitas perguruan tinggi tidak hanya diukur dari kelulusan mahasiswa, tetapi juga dari dampak nyata bagi masyarakat dan industri. Itulah esensi Tridharma Perguruan Tinggi,” katanya.
Menurut dia, kolaborasi Triple Helix yaitu pemerintah, perguruan tinggi, industri, dan masyarakat, menjadi kunci percepatan pembangunan. Apalagi Kulon Progo memiliki keunggulan dengan lima moda transportasi lengkap yang membuka peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi.
“Pak Bupati sangat terbuka, bahkan menawarkan lahan dan fasilitas. Sekarang tinggal implementasi konkret yang harus dirasakan adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan kualitas SDM,” katanya.