• Tentang Kami
Sunday, October 12, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Sejumlah Pengamen Tak Terseleksi Tampil di Malioboro Mengaku Tidak Dilibatkan Sosialisasi: Diminta Matikan Speaker Saat Razia

Ia mengaku khawatir apabila dilarang mengamen di kawasan Malioboro. Kendati begitu, ia mengaku masih tetap nekat mengamen bersama sesama profesi lainnya

byredaksi
October 9, 2025
in headline, Kota Yogyakarta
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Pengamen tunanetra Mujiono saat mengamen di kawasan pedestrian Malioboro, Kamis (9/10/2025).

Pengamen tunanetra Mujiono saat mengamen di kawasan pedestrian Malioboro, Kamis (9/10/2025). [populi.id/Hadid Pangestu]

0
SHARES
7
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

YOGYAKARTA, POPULI.ID – Pengamen di kawasan Malioboro merasakan dampak larangan beroperasi karena tidak lolos seleksi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.

Satu di antaranya pengamen tuna netra, Mujiono. Ia mengaku sebelumnya tidak pernah dilibatkan dalam berbagai sosialisasi aturan penertiban pengamen di kawasan Malioboro.

BERITA MENARIK LAINNYA

Tumbuhkan Optimisme, Kepala OJK Sebut Minat Masyarakat DIY di Pasar Modal Meningkat

Jumlah Bentor Kian Banyak, Pemda DIY Bakal Tertibkan agar Tak Ganggu Kenyamanan

Ia menyebut para pengamen yang bisa tampil merupakan binaan dari Dinas Kebudayaan.

“Kami tidak diajak, cuma beberapa kali pas razia pagi, saya diminta mematikan speaker. Kami tidak diberikan solusi mau dikemanakan,” katanya saat ditemui, Kamis (9/10/2025).

Ia mengaku khawatir apabila dilarang mengamen di kawasan Malioboro. Kendati begitu, ia mengaku masih tetap nekat mengamen bersama sesama profesi lainnya karena aturan yang diberlakukan Pemkot Yogyakarta belum permanen.

Selain berprofesi sebagai pengamen, dirinya juga mengaku sebagai tukang pijat. Ia mengaku terdesak mengamen karena ingin membelikan anaknya motor.

“Anak saya kuliah, butuh motor ojol itu selalu berat saya bertekad. Buktinya 2 bulan saya ngamen bisa membelikan motor,” katanya.

“Saya merasa enak begini nyari uang, kok enak begini. Malamnya saya masih mijet buat tambahan,” ujarnya.

Ia mengaku mendapat gaji sebesar Rp1,5 juta dari panti dimana dia bekerja dengan 50-60 pelanggan.

“Kalau ngamen, direkap anak saya itu paling minim Rp5,3 juta, tertinggi Rp8,1 juta,” jelasnya.

Ia menyampaikan bahwa dirinya merasa keberatan dengan seleksi pengamen yang diberlakukan oleh Pemkot Yogyakarta.

“Bagi kami teman-teman tunanetra kami yang punya kekurangan, tidak seperti orang normal,” katanya.

Dirinya berharap agar pengamen yang tidak terseleksi bisa diberikan kesempatan di jam-jam tertentu.

Sementara itu, Yanti, salah seorang pengamen angklung di pedestrian Malioboro mengaku senang dengan kesempatan yang diberikan oleh Pemkot Yogyakarta.

Sebelumnya, ia bersama dengan personil pengamen angklung, mengaku kesulitan mendapat penghasilan.

“Setelah di sini agak mending, kalau main di pedestrian. Memang beda di dalam Teras Malioboro itu susah dapatnya (penghasilan), soalnya dalam teras itu tamu ada yang masuk ada yang enggak,” ujarnya.

Ia mengaku mendukung aturan yang diberlakukan kepada pengamen. Dirinya yang tergabung dalam grup Rajawali Angklung dibina oleh Dinas Kebudayaan dan UPT Malioboro.

“Angklung itu ikonnya Malioboro. Kami tampil ingin menghibur para pengunjung sekalian promosi. Kami sering diundang ketika masyarakat lagi ada acara,” ujarnya.

Sebelumnya Pemkot Yogyakarta tengah berupaya menertibkan pengamen jalanan terkhusus yang ada di kawasan Malioboro.

Pemkot telah menyiapkan lima titik yang bisa ditempati para pengamen.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menjelaskan pengamen yang ada di kawasan Malioboro telah diseleksi Dinas Kebudayaan. Terdapat 116 pengamen yang tersebar di kawasan Tugu Jogja, Malioboro hingga Titik Nol Kilometer.

“Jadi yang terseleksi akan ditempatkan di lima titik yang disediakan. Jadi mereka tidak bisa keliling sendiri-sendiri. Nah ini para pengamen akan dikurasi sebelum ditempatkan di titik yang disediakan,” jelasnya.

Ia menegaskan akan ada sanksi bagi pengamen yang tak mengikuti aturan.

“Ya akan ditertibkan nanti, akan ada sanksi ya bisa tipiring,” ungkapnya.

(populi.id.Hadid Pangestu)

Tags: hasto wardoyoMalioboropengamenWali KotaYogyakarta

Related Posts

Ilustrasi pergerakan pasar modal Indonesia

Tumbuhkan Optimisme, Kepala OJK Sebut Minat Masyarakat DIY di Pasar Modal Meningkat

October 10, 2025
Ilustrasi becak motor atau bentor di kawasan Malioboro,

Jumlah Bentor Kian Banyak, Pemda DIY Bakal Tertibkan agar Tak Ganggu Kenyamanan

October 10, 2025
Waliamah saat menunjukkan galon bekas yang diberikan dari kelurahan sudah ia manfaatkan untuk memilah sampah organiknya.

Inspiratif, Warga Rejowinangun Kompak Tuntaskan Masalah Sampah dari Rumah Tangga

October 10, 2025
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wadoyo meninjau proyek penbangunan Laboratorium Pengolagan Sampah Organik di kawasan persawahan kampung Bener, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, DIY, Kamis (9/10/2025).

Dikejar Target, Pemkot Yogyakarta Sebut Laboratorium Pengolahan sampah Organik Siap Beroperasi Akhir Tahun

October 10, 2025
Tiga pelaku penganiayaan dihadirkan di Mapolsek Gamping, Kamis (9/10/2025).

Cemburu Buta, Tiga Pria Keroyok Pengamen di Gamping Sleman

October 9, 2025
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan dan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti saat meninjau kondisi Maliboro saat dilakikan uji ciba full pedestrian 24 jam, Selasa (7/9/2025).

Pantau Uji Coba Full Pedestrian Malioboro 24 Jam, Wali Kota Yogyakarta Minta Ada Pengecualian

October 7, 2025
Next Post
Ilustrasi keuangan negara

KSPSI Sleman Dorong Penetapan UMK 2026 Berdasarkan Survei KHL

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Berikut 10 SMP unggulan di Bantul yang bisa dijadikan acuan sebelum mendaftar SPBM 2025.

Inilah 7 SMP Unggulan di Bantul yang Paling Diburu Jelang SPMB 2025

June 9, 2025
Kabupaten Bantul memiliki sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi incaran para pendaftar.

10 SMP Favorit di Bantul: Pilihan Terbaik Sekolah Negeri dan Swasta

June 18, 2025
Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asyik berjoget usai sidang tahunan MPR RI (tangkapan layer : YT/TVParlemen)

Joget di Atas Luka Rakyat, Tarian di Tengah Kubangan Derita Bangsa

August 18, 2025
ilustrasi : Sekolah Dasar

10 SD Favorit di Bantul dengan Akreditasi A, Layak Jadi Pilihan!

June 12, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.