DIY, POPULI.ID – Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana untuk menggeser trayek bus listrik. Rencananya penggeseran trayek tersebut akan dilakukan pertengahan bulan ini.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan DIY, Wulan Sapto Nugroho menuturkan sebenarnya rencana awal pergeseran trayek bus listrik itu dilakukan awal bulan April. Namun hal itu ditunda mengingat masih dalam masa angkutan Lebaran.
“Kemungkinan pertengahan bulan, karena harus menyiapkan dan kondisi lalin kalau terlalu padat tidak efektif juga karena masih musim lebaran,” kata Sapto, Sabtu (5/4/2025).
Dia bilang trayek bus listrik akan digeser sebanyak tiga kali dalam setahun. Penggeseran tersebut dilakukan di rute yang berbeda dalam rentang waktu empat bulan sekali.
Diketahui bus listrik ini diberoperasi pertama kali pada Senin (20/1/2025) lalu hingga sekarang. Trayek pertama yakni Bandara Adisutjipto – Jalan Malioboro dan kembali lagi.
Kendati nantinya halte awal akan mengalami pergeseran atau berbeda. Sapto menyebut setiap pergerseran trayek wajib melewati Jalan Malioboro.
“Jadi seperti shuttle bus, hanya muter Malioboro. Dari Surat Keputusan (SK) penugasan kami itu negitu rutenya,” tandasnya.
Disampaikan Sapto, halte keberangkatan bus listrik saat ini masih dari Bandara Adisutjipto. Hal itu berubah jsai pergeseran trayek yakni dari Parkiran Ngabean untuk sisi Barat dan Kridosono untuk sisi Timur.
Namun ia melanjutkan, tahun ini belum ada keterangan pasti, pergeseran trayek itu akan dilakukan di mana.
“Untuk charger dan garasi bus tetap di Bandara Adisutjipto karena Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL)-nya di sana,” ungkapnya.
Terkait dengan animo masyarakat menggunakan fasilitas bus listrik, Sapto menyebut justru mulai berkurang ketimbang saat awal uji coba operasional. Penurunan itu tercatat pada bulan Februari-Maret kemarin.
Pihaknya tak tinggal diam dengan hal itu, berbagai upaya telah dilakukan yakni menggencarkan promosi layanan bus listrik di media sosial. Termasuk pengunduran pemindahan trayek di awal bulan.
“Saat bulan puasa kan kunjungan tidak begitu padat, kemungkinan lebaran ini ada kenaikan, tapi datanya masih dilakukan rekap,” paparnya.