SLEMAN, POPULI.ID – PSS Sleman tengah berjuang keras untuk bertahan di kasta tertinggi Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
Tim berjuluk Super Elang Jawa (Super Elja) ini kini masih berada di papan bawah klasemen menjelang akhir musim.
Tim kebanggaan masyarakat Sleman ini harus meraih poin penuh untuk menjaga asa bertahan di liga.
Di balik ketegangan persaingan di lapangan, julukan “Super Elang Jawa” yang melekat pada PSS Sleman menyimpan cerita menarik. Dari mana asal sebutan itu?
Filosofi Elang Jawa: Gagah, Tangguh, dan Beran
Julukan Super Elja diambil dari Elang Jawa, spesies burung endemik Pulau Jawa yang habitatnya berada di lereng Gunung Merapi, wilayah yang termasuk dalam Kabupaten Sleman, DIY.
Burung ini dikenal memiliki karakter gagah, berwibawa, dan penuh ketegasan, karakteristik yang merepresentasikan semangat bertarung para pemain PSS.
Elang Jawa telah lama dijadikan ikon dan maskot resmi PSS Sleman.
Sosoknya bahkan terpampang di jersey klub, menjadi simbol yang menyatukan filosofi perjuangan: semangat, kerja keras, fokus, dan kemandirian.
Tak sekadar simbol kekuatan, Elang Jawa mencerminkan keberanian, kegigihan, ketajaman akurasi, kelincahan, serta kecepatan, nilai-nilai yang ingin dihadirkan PSS baik di dalam maupun luar lapangan.
Elang Jawa bukan hanya sekadar maskot, tapi telah menjadi identitas mendalam bagi PSS Sleman dan para pendukungnya.
Kilasan Sejarah PSS dan Militansi Suporter
PSS Sleman didirikan pada 20 Mei 1976 oleh H. Suryo Saryono, Sugiarto SY, Subardi, Sudarsono KH, dan Hartadi.
Klub ini juga dikenal dengan julukan Laskar Sembada.
Dalam perjalanannya, PSS memiliki basis suporter yang besar dan militan.
Secara umum, pendukungnya dikenal dengan sebutan Sleman Fans, yang terbagi dalam dua kelompok besar: Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS).
Kehadiran mereka di tribun menjadi penyemangat utama tim, bahkan dalam situasi tersulit sekalipun.
Kini, saat PSS berada di ujung tanduk, semangat Super Elja diuji.
Para pemain, manajemen, dan ribuan suporter siap membuktikan bahwa semangat Elang Jawa tak mudah runtuh dan PSS Sleman layak bertahan di Liga 1.