YOGYAKARTA, POPULI.ID – Libur panjang yang bertepatan dengan peringatan Waisak masih urung mampu mendongkrak sektor pariwisata di Jogja.
Ketua Umum BPD PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, menyatakan tingkat reservasi hotel di DIY selama 9–12 Mei 2025 berada pada kisaran 60–75 persen.
“Target kami 85 persen se-DIY. Puncaknya pada 10 dan 11 Mei, okupansi di Kota Yogyakarta dan Sleman bisa mencapai 90 persen,” ucapnya, Senin (12/5/2025).
Namun, realisasi okupansi rata-rata di DIY selama periode tersebut berada di angka 75 persen. Angka ini turun 10–20 persen dibandingkan Waisak tahun lalu.
“Bukan hanya Jogja, tapi seluruh Indonesia sedang melemah,” ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Yogyakarta tengah berupaya untuk mendorong agar muncul destinasi wisata baru di wilayahnya guna menarik lebih banyak wisatawan.
Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Patricia Heny Dian Anitasari menyebut selain itu juga untuk pemerataan destinasi wisata.
“Ekonomi belum sepenuhnya pulih, namun kami memiliki kekuatan lokal. Pemerintah kota berupaya membuka ruang baru agar wisata tidak berhenti di Malioboro,” katanya saat dikonfirmasi Populi.id.
Ia menyebut pemanfaatan bantaran sungai, ruang terbuka, dan lingkungan komunitas sebagai solusi memperluas pergerakan wisatawan.
“Ketika ruang publik hidup, UMKM dan komunitas ikut berkembang. Wisata tak lagi sekadar visual, melainkan pengalaman kolektif,” tambahnya.