YOGYAKARTA, POPULI.ID – Gempa Magnitudo 5,7 yang mengguncang barat daya Pacitan, Jawa Timur, pada Selasa (27/5/2025) pukul 07.55 WIB turut menjadi perhatian Pemerintah Kota Yogyakarta.
Gempa tersebut terjadi bertepatan dengan peringatan 19 tahun tragedi Gempa Yogyakarta pada 2006 silam.
Menanggapi peristiwa gempa yang terjadi, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan pembangunan fisik di wilayahnya telah mengakomodasi standar mitigasi bencana, termasuk risiko gempa bumi.
“Kalau melihat tentang masalah gempa, kami kan mitigasi itu menjadi bagian yang penting. Periodisasi bisa berulang, mungkin setiap 100 tahun, jadi kami harus siap,” katanya.
Menurutnya, sejak peristiwa gempa besar yang pernah mengguncang DIY, desain teknis bangunan (DED) di Kota Yogyakarta selalu mempertimbangkan ketahanan terhadap gempa.
“Kalau kami membuat DED, pertimbangannya sudah soal gempa. Pembangunan sekarang ini beda, gayanya beda, strukturnya juga,” ujarnya.
Ia mencontohkan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo yang telah dirancang tahan gempa dan tsunami.
“Waktu kami bangun bandara di Kulon Progo, standarnya gempa. Kalau terjadi gempa skala 7–8, bandara itu bisa dipakai untuk mengungsi, bukan malah rusak,” tegasnya.
Dengan pendekatan tersebut, ia memastikan bahwa mitigasi bencana telah menjadi bagian dari setiap perencanaan pembangunan fisik di wilayahnya.
“Hari ini, setiap perencanaan fisik selalu mempertanyakan: kalau kena gempa bagaimana? Itu selalu jadi bagian penting,” imbuhnya.
BMKG sebelumnya melaporkan bahwa gempa Pacitan tidak berpotensi tsunami.
Episenter gempa berada 268 km barat daya Pacitan dengan kedalaman 14 km, setelah diperbarui dari magnitudo awal 5,7 menjadi 5,4.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 5,9 Skala Richter sempat mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya pada 27 Mei 2006 silam menyisakan kenangan pahit yang tidak akan dilupakan, terlebih masyarakat Bantul yang merupakan pusat gempa.
Gempa besar yang terjadi 19 tahun lalu ini berpusat di tempuran Sungai Opak dan Oya.
Kawasan tersebut kini telah bertransformasi menjadi destinasi wisata Potrobayan River Camp, karena menyajikan pemandangan yang memanjakan mata.