SLEMAN, POPULI.ID – Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman, memaparkan berbagai upaya pencegahan dan penurunan prevalensi stunting di Sleman pada Rabu (28/5).
Paparan tersebut disampaikan dalam acara Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Aksi 1-8 Konvergensi Penanggulangan Stunting Tahun 2024 oleh Pemerintah Daerah DIY yang berlangsung di Hotel Grand Rohan, Banguntapan, Bantul.
Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting di wilayah DIY melalui penguatan kolaborasi lintas sektor.
Hadir dalam kegiatan tersebut para Wakil Bupati dan Wakil Wali Kota se-DIY yang juga menjabat sebagai ketua TPPS di wilayah masing-masing, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dari Pemerintah Daerah DIY.
Dalam paparannya, Danang Maharsa menjelaskan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Sleman pada tahun 2024 berdasarkan data e-PPGBM tercatat sebesar 4,41persen, mengalami penurunan sebesar 0,10 persen persen dibandingkan tahun 2023 yang berada di angka 4,51 persen.
“Sebagai bentuk komitmen dalam penanggulangan stunting, Pemkab Sleman telah melaksanakan berbagai aksi nyata melalui inovasi-inovasi yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kabupaten, kapanewon, hingga kalurahan,” terang Danang.
Beberapa inovasi yang diunggulkan Pemkab Sleman dalam upaya ini antara lain Gerakan Ajak Menimbang Cegah dan Atasi Stunting (Gambang Stunting), Pencegahan Rawan Stunting Hilangkan Gizi Buruk Tingkatkan Ekonomi Rakyat (Pecah Ranting Hiburan e Rakyat), Pemberian Beras Fortifikasi, Pencegahan Stunting melalui Audit Kasus Stunting (AKS) Beras Wilayah Kalurahan, (Canting Gading).
Melalui inovasi-inovasi tersebut, Pemkab Sleman berharap upaya penurunan stunting dapat dilakukan secara terukur, berkelanjutan, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat di berbagai tingkatan.