• Tentang Kami
Wednesday, June 18, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home Cendekia

Psikolog UMS: AI Tidak Bisa Gantikan Empati Manusia

Fenomena masyarakat yang ‘curhat’ ke AI, seperti ChatGPT, menurut Prilya adalah hal yang sah-sah saja. Namun, ia mengingatkan bahwa AI tetaplah mesin

byGalih Priatmojo
May 31, 2025
in Cendekia, headline
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Ilustrasi AI

Ilustrasi AI. [pixabay/BrianPenny]

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

POPULI.ID – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin masif turut mempengaruhi perilaku masyarakat, termasuk dalam ranah psikologis seperti mencurahkan isi hati atau mencari solusi masalah pribadi melalui ChatGPT. Fenomena ini disoroti oleh dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prilya Shanty Andrianie.

Menurutnya, kemajuan teknologi seperti AI adalah hal yang tidak bisa dihindari maupun ditolak. Hal yang bisa dilakukan adalah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. “AI ini tidak bisa kita hentikan. Maka yang bisa kita lakukan adalah menyesuaikan diri,” ungkap dosen UMS.

BERITA MENARIK LAINNYA

Bos Google DeepMind: Ancaman Terbesar AI Bukan Soal Lapangan Pekerjaan, Ini yang Harus Diwaspadai

Siswa SD Bakal Diajari AI, Pakar UGM Ingatkan Soal Ini

Fenomena masyarakat yang ‘curhat’ ke AI, seperti ChatGPT, menurut Prilya adalah hal yang sah-sah saja. Namun, ia mengingatkan bahwa AI tetaplah mesin yang memberikan solusi secara template tanpa mempertimbangkan latar belakang individu.

“AI tidak mempertimbangkan aspek kepribadian, pola asuh, sosial ekonomi, maupun kondisi keluarga dari orang yang curhat. Sementara psikolog atau psikiater memberikan solusi yang holistik sesuai dengan kondisi klien,” jelasnya.

Sebagai contoh, seseorang yang mengalami masalah perselingkuhan dan bertanya ke AI mungkin hanya akan diberi solusi normatif seperti “putus” atau “pisah”. Padahal nyatanya, banyak aspek yang harus dipertimbangkan seperti kondisi ekonomi, anak, hingga dinamika keluarga.

Lebih lanjut, Prilya menyebutkan masyarakat memang mendapatkan jawaban yang cepat saat bertanya ke AI. Namun, di sisi lain, solusi tersebut bisa menyesatkan jika tidak sesuai dengan konteks personal. Selain itu, interaksi dengan AI juga menghilangkan aspek sosial seperti komunikasi dua arah dan empati yang hanya bisa didapatkan dari interaksi dengan sesama manusia.

“Interaksi manusia dengan psikolog itu penting karena kita butuh didengar dengan empati. Bukan sekadar solusi cepat,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan adanya risiko baru yang muncul dari penggunaan AI dan internet secara berlebihan, salah satunya adalah kecanduan digital. Hal ini dapat menimbulkan gangguan psikologis seperti problematic internet use dan internet addiction yang berdampak pada turunnya kemampuan bersosialisasi, komunikasi, hingga berpikir kritis.

“Kalau semua hal kita tanya ke internet, lama-lama kita kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis. Ini yang berbahaya,” ujarnya.

Terkait fenomena konten psikologi di media sosial, Prilya menyebutkan bahwa meskipun bermanfaat untuk psikoedukasi ke masyarakat, namun masyarakat harus tetap kritis. Komunikasi satu arah bisa membuat orang mencocokkan gejala gangguan mental yang mereka baca di media sosial dengan kondisinya saat ini. Hal ini dapat menyebabkan overthinking, bahkan mendiagnosis diri sendiri secara keliru.

“Kalau merasa terganggu dengan apa yang dibaca di media sosial, lebih baik konsultasi ke profesional agar mendapatkan penelusuran yang menyeluruh,” pesannya.

Sebagai bentuk pengendalian, ia menyarankan masyarakat untuk melakukan detoks digital. Misalnya dengan mengatur waktu interaksi digital dan menggantinya dengan aktivitas sosial di dunia nyata. “Saya sendiri kalau di rumah sudah detox HP. Saya ganti dengan berkumpul dan melakukan aktivitas bersama dengan anak dan suami,” ungkapnya memberi contoh.

Untuk anak-anak muda, Prilya juga mengingatkan pentingnya memiliki life balance, yaitu menyeimbangkan aktivitas digital dan sosial. “Kita bisa mulai dari hal sederhana, misalnya setelah seharian main HP, coba quality time tanpa HP dan lakukan aktivitas bersama keluarga atau teman,” tambahnya.

Menutup penjelasannya, Prilya berpesan bahwa anak muda harus mempersiapkan diri agar tidak kalah oleh kecanggihan AI. “Ada tiga kecerdasan yang tidak bisa dimiliki AI yaitu kecerdasan emosional, spiritual, dan adversitas yaitu kemampuan untuk bangkit kembali ketika gagal dan terpuruk. Ini harus dimiliki anak muda agar tetap eksis di tengah perkembangan teknologi,” tegasnya.

Tags: AIChatGPTempatiPrilya ShantypsikologiUniversitas Muhammadiyah Surakarta

Related Posts

Ilustrasi : robot AI

Bos Google DeepMind: Ancaman Terbesar AI Bukan Soal Lapangan Pekerjaan, Ini yang Harus Diwaspadai

June 8, 2025
Ilustrasi Kecerdasan Artifisial atau AI

Siswa SD Bakal Diajari AI, Pakar UGM Ingatkan Soal Ini

May 19, 2025
Stacey Wales menggunakan AI untuk membuat video mendiang sang saudara laki-laki, Christopher Pelkey, guna berbicara di ruang sidang.

AI “Hidupkan Kembali” Korban untuk Ungkap Pelaku Pembunuhan

May 9, 2025
Ilustrasi kecerdasan buatan (AI). (sumber : ugm.ac.id)

UGM-Microsoft Perkuat Transformasi Digital Lewat Sertifikasi Talenta AI

May 7, 2025
Ilustrasi Kecerdasan Artifisial atau AI

Pemerintah Dorong Agar Perguruan Tinggi Tingkatkan Riset Kecerdasan Artifisial atau AI

April 23, 2025
ilustrasi impor

Pakar Ekonomi Internasional UMS Dukung Deregulasi Kuota Impor: Bisa Berangus Mafia

April 16, 2025
Next Post
Ilustrasi Haji Furoda

Visa Haji Furoda Tak Terbit, Siapa Saja yang Merugi?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025
Polresta Sleman menetapkan Christiano Pengarapenta penabrak mahasiswa UGM Argo sebagai tersangka dan terancam hukuman 6 tahun penjara

Penabrak Argo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

May 28, 2025
Polresta Sleman menggelar konferensi pers sekaligus merilis sosok Christiano pengemudi BMW yang tewaskan mahasiswa UGM Argo di Jalan Palagan, Sleman, Rabu (28/5/2025).

Kejanggalan Tewasnya Mahasiswa UGM Usai Ditabrak BMW, Polisi Ungkap Upaya Penggantian Pelat Nomor

May 28, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.