KULON PROGO, POPULI.ID – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY berupaya mengoptimalkan fungsi Jogja Agro Park di Kulon Progo sebagai pusat pelatihan untuk memacu minat generasi muda terjun ke dunia pertanian.
“Harapan kami, Jogja Agro Park bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan sekaligus menumbuhkan minat generasi muda di bidang pertanian,” ujar Kepala DPKP DIY Syam Arjayanti, Selasa (10/6/2025).
Menurut Syam, minat pemuda terhadap sektor pertanian masih rendah, terutama pada subsektor tanaman pangan yang membutuhkan kerja langsung di sawah.
Saat ini, dia mencatat jumlah petani aktif di DIY masih mencapai sekitar 324 ribu orang, namun sebagian besar berusia di atas 50 tahun.
“Sudah mulai tumbuh petani milenial di DIY, jumlahnya antara 1.000 sampai 3.000 orang, tapi kebanyakan mereka memilih bergerak di hortikultura, perkebunan, dan pascapanen,” ujarnya.
Jogja Agro Park hingga kini telah dimanfaatkan untuk kegiatan pelatihan dan magang dengan rata-rata kunjungan mencapai sekitar 750 orang per bulan.
Menurut Syam, pihaknya pun berencana memangkas sejumlah regulasi untuk mempermudah izin berkunjung bagi masyarakat luas.
“Selama ini pengunjung bersurat dulu untuk mengadakan pelatihan. Kami minta mereka membawa media sendiri seperti pot atau polybag, dan hasilnya bisa dibawa pulang. Semua masih gratis,” tutur Syam.
Untuk pengembangan lebih lanjut, DPKP memperkuat sinergi lintas sektor, termasuk dengan pemanfaatan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Selain menjadi sarana pelatihan, Jogja Agro Park juga mulai melibatkan UMKM lokal dalam berbagai event guna memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Regenerasi petani adalah tugas bersama. Jogja Agro Park hanyalah salah satu mekanisme dari berbagai upaya yang sedang kami dorong,” kata Syam.
Berlokasi di Desa Wijilan, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Jogja Agro Park memiliki fungsi antara lain, sebagai Unit Pembelajaran (inkubator) agribisnis, menumbuhkembangkan wirausahawan agribisnis (diversifikasi produk pertanian), dan lembaga pelatihan dan percontohan.