JAKARTA, POPULI.ID – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan bahwa pemberian jam tangan mewah merek Rolex kepada pemain Timnas Indonesia menggunakan dana pribadi, bukan dari anggaran negara.
Pernyataan ini disampaikan Prasetyo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, menjawab perbincangan publik terkait dengan hadiah tersebut usai kemenangan Indonesia atas China dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Yang penting Indonesia menang. Pasti (pakai uang pribadi, red.), itu pasti. Enggak ada (pakai uang negara, red.),” kata Prasetyo menjawab sumber dana pengadaan jam tangan tersebut.
Prasetyo menyebut pemberian jam tangan tersebut sebagai bentuk dukungan moral atas perjuangan pemain timnas yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Ia mengajak publik untuk memaknai pemberian jam tangan dari Presiden RI Prabowo Subianto itu secara positif.
“Itu adalah bentuk dukungan beliau. Anda disuruh main belum tentu bisa. Sudah begitu, kalau main jelek, mohon maaf nih ya, kita ‘wuuu’… Itu ‘kan bagian dari perjuangan bangsa kita,” ujarnya.
Menurut dia, semangat nasionalisme harus tetap dijaga, termasuk dalam mendukung tim nasional. Ia mengingatkan bahwa kebanggaan atas prestasi Timnas Indonesia seharusnya melampaui sekat-sekat identitas.
“Cetak gol, semua rakyat Indonesia senang. Sudah enggak lagi nanya, ‘Anda dari mana? Ini dari mana?’ Semua senang. Kalau mainnya kurang bagus, kita kasih semangat. Jadi, penonton yang baik demi Timnas Indonesia. Kalau kita cinta sama republik, ya kita dukung,” katanya.
Presiden Prabowo Subianto memberikan kado arloji bermerek Rolex untuk ofisial dan jajaran pemain timnas Indonesia yang hadir ke rumahnya, Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, untuk makan siang, pada hari Jumat (4/6/2025).
Belakangan kado jam Rolex yang diberikan kepada penggawa Timnas Indonesia itu mendapat sorotan publik, termasuk diantaranya seniman Ernest Prakasa serta atlet wushu Linswell Kwok.
Dalam unggahan di akun media social pribadinya, sutradara film cek toko sebelah itu menyayangkan adanya kado jam rolex tersebut di tengah kampanye efisiensi anggaran.
“Turut senang untuk para pemain yang sudah berjuang api sebagai warga negara sepertinya wajar kalua gw bingung, katanya lagi penghematan trus ini pake anggaran apa?” tanyanya.
Senada, mantan ratu wushu Lindswell Kwok menyebut pemerintah tak adil terkait perhatian yang diberikan kepada para atlet di luar Timnas Indonesia.
“Tentu bangga dengan prestasi sejawat tapi sudah adil belum pemerintah dalam memfasilitasi atlet-atletnya?” sentil Linswell.
Tak cuma itu, Linswell juga mempertanyakan perlakuan istimewa yang diberikan pemerintah kepada cabang olahraga sepak bola.
“Lantas bukannya prestasi itu dinilai dari pencapaian? Yang dikritik di sini bukan sang atlet tapi peran pemerintah dalam hal fasilitas atlet,” kata sang pemilik lima medali emas kejuaraan dunia wushu.
Lebih jauh, Linswell juga mengungkapkan kebijakan yang jomplang terkait anggaran yang disiapkan untuk sepak bola dengan cabor lainnya.
“Cabor sepak bola mendapat hamper Rp200 miliar sementara yang lain hanya di kisaran Rp10-30 miliar. Sudah kewajiban aku sebagai orang yang berkecimpung di dunia olahraga untuk speak up dan sekali lagi ini untuk pemerintah bukan bagi fans atau atlet tertentu,” tegasnya.