YOGYAKARTA, POPULI.ID – Menyambut debutnya di Liga 1 musim 2025/2026, PSIM Jogja tak main-main. Laskar Mataram langsung membuat gebrakan di bursa transfer dengan merekrut dua bintang Liga 2 musim lalu, Deri Corfe dan Rahmatsho Rahmatzoda.
Langkah ini bukan hanya tentang menambah kedalaman skuad, tapi menjadi sinyal kuat bahwa tim kebanggaan Yogyakarta ini tak ingin sekadar numpang lewat di kasta tertinggi.
Nama Deri Corfe tentu tak asing bagi pencinta Liga 2.
Striker asal Inggris ini tampil impresif bersama Persiraja Banda Aceh musim lalu dengan torehan 14 gol dan 3 assist dalam 21 laga.
“Dia luar biasa. Bisa bermain di banyak posisi dan punya visi menyerang yang tajam,” puji Manajer PSIM, Razzi Taruna.
Ia mengungkapkan bahwa Corfe sempat dipantau langsung oleh tim scouting PSIM saat berlaga di Liga 2.
Berasal dari akademi Manchester City, Corfe membawa kombinasi teknik Eropa dan mentalitas kerja keras yang dibutuhkan tim promosi seperti PSIM.
Selain posisi striker, ia juga bisa diandalkan sebagai winger maupun gelandang serang—aset fleksibel yang sangat penting menghadapi ketatnya Liga 1.
“Saya sangat senang bisa bergabung dengan PSIM. Klub ini punya suporter luar biasa dan saya ingin membantu dengan gol dan assist sebanyak mungkin,” ujar pemain kelahiran 3 Maret 1998 itu dengan penuh antusiasme.
Tak hanya lini depan, sektor gelandang juga diperkuat dengan hadirnya pemain muda potensial asal Tajikistan, Rahmatsho Rahmatzoda.
Pemain 21 tahun ini sebelumnya menjadi motor lini tengah Persijap Jepara, tim yang juga berhasil promosi ke Liga 1.
Meski berposisi natural sebagai center back, Rahmatsho menunjukkan performa gemilang ketika didorong ke lini tengah.
Perannya sebagai gelandang bertahan terbukti krusial saat membawa Persijap tampil solid sepanjang musim.
“Dia serba bisa, etos kerjanya tinggi, dan punya kemampuan adaptasi cepat,” ujar Razzi.
Ia juga menambahkan bahwa Rahmatsho telah lama masuk radar PSIM dan akhirnya berhasil diamankan untuk dua musim ke depan.
Rahmatsho sendiri mengaku bergabung ke PSIM sebagai tantangan baru yang ia sambut dengan optimisme.
“Saya ingin tumbuh bersama tim ini, membantu rekan-rekan, dan merasakan energi para suporter di stadion,” ungkapnya.
Langkah agresif PSIM di bursa transfer bukan sekadar mengejar nama besar.
Menurut Razzi, semua rekrutan sudah melalui proses scouting dan analisis mendalam.
“Target kami bukan hanya bertahan. Kami ingin membangun tim yang stabil dalam jangka panjang,” tegas manajer muda berusia 24 tahun itu.
PSIM sendiri sudah mengumumkan empat pemain asing sejauh ini: Ze Valente, Nermin Hrelja, Deri Corfe, dan Rahmatsho.
Dua slot tersisa akan segera diisi oleh pemain asal Argentina—masing-masing berposisi sebagai bek tengah dan gelandang.
Dengan tambahan pemain berkualitas dan semangat baru, PSIM Jogja siap memulai era baru di Liga 1 setelah 18 tahun penantian.
Bukan hanya sebagai tim promosi, tapi sebagai kontestan yang siap mengejutkan.