KULON PROGO, POPULI.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menindaklanjuti arahan Gubernur DIY dengan langkah konkret menjadikan Lumbung Mataraman sebagai pilar Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
Dalam rapat koordinasi yang digelar di Aula Adikarta, Bupati Kulon Progo menyampaikan strategi implementasi program tersebut.
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Kulon Progo, R. Agung Setyawan, Wakil Bupati Ambar Purwoko, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kulon Progo, Triyono, Asisten Daerah (Asda) 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Bambang Tri Budi Harsono, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY diwakili Kepala Bidang Ketahanan Pangan Bambang Dwi Witjaksono, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Usaha Kecil dan Menengah DIY yang diwakili Kepala Bidang Setyo Hastuti, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajat Purbadi, Plt Dinas Perdagangan Riyadi Sunarto, Kepala Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kulon Progo Iffah Mufidati, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Muhadi, Panewu se-Kabupaten Kulon Progo, Lurah se-Kabupaten Kulon Progo.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo Drajat Purbadi memaparkan mekanisme pelaksanaan program Lumbung Mataraman, termasuk skema pengumpulan, pengusulan, serta kaitannya dengan kebijakan Koperasi Desa Merah Putih. Program ini selaras dengan Pergub DIY Nomor 52 Tahun 2023, yang memberikan ruang bagi Kabupaten untuk mengajukan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) urusan keistimewaan.
“Lumbung Mataraman adalah lumbung pangan hidup berbasis rumah tangga. Di dalamnya ada kegiatan menanam, beternak, dan mengelola lahan pekarangan secara terpadu atau integrated farming,” terang Drajat.
Melalui pendekatan budaya dan kearifan lokal, program ini bertujuan meningkatkan produksi pangan, pendapatan petani, serta menjaga kelestarian lingkungan. Harapannya, tercipta ketahanan pangan yang mandiri, berkelanjutan, dan terhubung dengan pengembangan agrowisata.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY diwakili Kepala Bidang Ketahanan Pangan Bambang Dwi Witjaksono, menyampaikan apreasiasi Bupati Kulon Progo yang pertama kali menindak lanjuti arahan dari Gubernur DIY dan bersinergi lumbung kemataraman dengan KDMP.
“Lumbung kematraman ini bisa tumbuh karena adanya sinergi dari semua pihak, sinergi ini saya harapkan dengan Koperasi Desa Merah Putih. Semoga sinergi ini dapat mensejahterakan masyarakat, mengurangi kemiskinan, memperpendek rantai pemasaran yang kadang menjadi beban masyarakat, ” ujar Dwi.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY yang diwakili Kepala Bidang Setyo Hastuti mengucapkan selamat kepada Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo berhasil menjadi yang pertama secara nasional menyelesaikan 100% pembentukan KDMP.
“Berbeda dari koperasi konvensional, KDMP lahir melalui musyawarah khusus dan dirancang sebagai badan usaha milik masyarakat, di mana minimal 70 persen warga menjadi anggota sekaligus pemilik. Kolaborasi strategis juga dibangun dengan program Lumbung Mataraman sebagai penggerak ketahanan pangan, baik sebagai unit usaha koperasi, bagian dari Bumkal, maupun melalui kemitraan usaha,” terang Hastuti.
Ke depan, peran lurah sebagai pengawas akan sangat penting untuk memastikan tata kelola koperasi berjalan transparan dan profesional. KDMP bukan sekadar program, melainkan langkah konkret menuju kemandirian ekonomi desa di Kulon Progo dan Indonesia.