YOGYAKARTA, POPULI.ID – Gagasan inovatif tentang pengolahan limbah ternak berhasil mengantarkan Bangkit Setiyoko, mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), meraih juara pertama dalam ajang Competition of Animal Science 2025.
Lomba esai tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang ini berlangsung dari 28 Mei hingga 12 Juli 2025 dan diikuti oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Dalam esainya, Bangkit memaparkan konsep pemanfaatan limbah kotoran unggas untuk menghasilkan energi terbarukan berupa biogas dan listrik.
Ia merancang sistem pengolahan limbah ternak yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga praktis dan bisa diterapkan di masyarakat.
Berdasarkan perhitungannya, satu kandang dengan kapasitas 5.000 ekor unggas dapat menghasilkan energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik dan bahan bakar bagi 500 kepala keluarga.
Bangkit ingin membuktikan bahwa peternakan modern tidak hanya berfokus pada produksi daging atau telur, tetapi juga bisa berperan penting dalam menciptakan sumber energi alternatif yang berkelanjutan.
Ia mengintegrasikan pendekatan teknologi tepat guna dalam praktik peternakan dan menyelaraskannya dengan kebutuhan masyarakat terhadap energi bersih.
Dalam prosesnya, ia menguraikan langkah-langkah teknis mulai dari pengumpulan limbah, pengolahan biogas secara anaerobik, hingga konversinya menjadi energi listrik yang siap digunakan.
Menurutnya, keberhasilan dalam menciptakan sistem peternakan berkelanjutan ini tidak terlepas dari pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, peneliti, dan peternak.
Ia mengapresiasi dukungan penuh dari dosen serta rekan-rekan di kampus yang turut mendorong keberhasilan proyek tersebut.
“Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi. Saya sangat berterima kasih atas semua dukungan yang saya terima,” ujarnya, Jumat (18/7) dilansir dari ugm.ac.id.
Lebih jauh, Bangkit berharap karyanya dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk melihat sektor peternakan sebagai bidang yang strategis dalam menjawab tantangan energi dan lingkungan.
Ia meyakini bahwa melalui kreativitas dan pemanfaatan teknologi sederhana, peternakan dapat menjadi solusi konkret bagi berbagai persoalan nasional.
Panitia lomba sendiri memberikan apresiasi terhadap esai Bangkit yang dinilai orisinal, aplikatif, dan memiliki dampak nyata bagi masyarakat.