JATENG, POPULI.ID – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggiatkan pengecekan kualitas beras di sejumlah pasar tradisional dan toko modern sebagai upaya mencegah peredaran beras oplosan.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa mengatakan bahwa pengecekan ini bertujuan untuk memastikan kualitas beras yang dijual para pedagang di pasar sesuai standar.
“Akan tetapi, dari hasil pantauan ke sejumlah pedagang kami tidak menemukan beras oplosan. Masih nihil belum ditemukan beras oplosan,” katanya, Sabtu (19/7/2025).
Ia yang didampingi Analisis Perdagangan Mursiti mengatakan para pedagang menjual beras sesuai kualitasnya baik beras premium maupun medium.
Meski di pasar tidak ditemukan beras oplosan, kata dia, perbedaan antara beras oplosan yang seolah premium karena dirasa merugikan konsumen.
“Kalau oplosan dari premium dan medium akan kelihatan sebagian putih bersih sebagian agak kekuningan serta cenderung pecah-pecah. Kalau dijual pun kualitasnya bukan termasuk premium atau medium,” katanya.
Menurut dia, setelah melakukan pantauan ke Pasar Batang, pihaknya akan terus melanjutkan pengawasan ke sejumlah pasar tradisional besar seperti Bandar dan Limpung untuk memastikan kualitas beras yang dijual sesuai dengan kualitasnya agar konsumen tidak ada yang dirugikan.
Pedagang beras di Pasar Batang Keri mengatakan dirinya belum pernah menemukan beras oplosan dari mana pun.
Ia mengaku beras yang selama ini dijual kepada masyarakat adalah kualitas premium dan berasal dari penggilingan beras.
“Berasnya saya ambil sendiri dari daerah Ponowareng langsung saya jual ke pasar yang kualitasnya premium. Kalau beras medium kami tidak menjual,” katanya.