SLEMAN, POPULI.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) akan mulai mengaktifkan kembali fasilitas free WiFi di sejumlah wilayah padukuhan.
Kepala Diskominfo Sleman, Budi Santosa, menyatakan bahwa layanan ini diharapkan sudah mulai beroperasi pada bulan Agustus 2025.
“Untuk jumlah pasti belum saya ingat, tapi sudah ada dua penyedia layanan internet (ISP) yang siap menyediakan free WiFi, khususnya di wilayah Sidomulyo dan Pandowoharjo serta beberapa lokasi lainnya,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (30/7/2025).
Menurut Budi, tahun lalu penyedia layanan yang menjadi mitra adalah Telkom dan Icon Plus. Namun dua perusahaan tersebut hingga saat ini belum mengajukan penawaran. Oleh karena itu, pada tahun ini Pemkab Sleman menawarkan fasilitas free WiFi hingga akhir tahun kepada ISP lokal dengan anggaran dari APBD.
“Kami harap 2026 nanti bisa berkolaborasi dengan perusahaan swasta agar tidak lagi menggunakan APBD. Kerja sama akan dilakukan secara bertahap melalui program CSR dan kemitraan dengan swasta,” jelasnya.
Lokasi pemasangan free WiFi ini didasarkan pada usulan dari kalurahan dan difokuskan pada fasilitas umum seperti pos ronda, balai warga, dan poliklinik padukuhan. Budi menegaskan, Pemkab tidak menerima usulan pemasangan di rumah warga. Semua lokasi yang ditunjuk untuk dipasang Wifi telah melalui verifikasi dari pihak kalurahan.
“Setiap padukuhan minimal akan mendapatkan satu titik free WiFi yang bisa digunakan bersama-sama. Jadi, tidak semua wilayah padukuhan akan mendapat akses langsung jika jaraknya terlalu jauh dari titik pemasangan,” tambah Budi.
Kecepatan internet yang disediakan juga ditingkatkan dari sebelumnya 20 Mbps menjadi 50 Mbps agar lebih optimal. Namun, Budi mengingatkan bahwa konsep free WiFi ini berbeda dengan penyedia telekomunikasi komersial yang menyediakan akses ke semua area secara merata.
“Titik pemasangan ini untuk melayani fasilitas umum, bukan untuk menjangkau seluruh rumah secara individual. Konsep free Wifi adalah pemda memberikan fasilitas minimal satu padukuhan satu titik free Wifi yang bisa diakses bersama-sama,” terangnya.
Mengenai keamanan akses, Pemkab Sleman telah meminta penyedia layanan untuk memberikan laporan secara rutin sebagai bentuk kontrol. Budi menegaskan, penggunaan jaringan untuk konten negatif atau yang melanggar aturan seperti judi online sangat bergantung pada pengguna. “Kami minta reportingnya dari penyedianya, tidak bisa untuk akses judol dan lain-lain, itu sudah ada di pihak ketiga yang mengatur,” bebernya.
Pemkab Sleman sendiri telah melakukan evaluasi dan pendataan ulang program WiFi gratis padukuhan. Hal itu untuk dilakukan untuk perbaikan menyeluruh pelaksanaan program WiFi gratis padukuhan.
Perbaikan mencakup seluruh tahapan, perencanaan, pengadaan, hingga pengendalian kegiatan. Selama ini, banyak laporan mengenai kualitas layanan WiFi gratis padukuhan yang tersebar di berbagai titik di Kabupaten Sleman.
Budi menyebut, layanan WiFi gratis padukuhan sebelumnya dihentikan secara bertahap mulai awal Mei 2025. Pada Juni 2025, dinasnya mulai melakukan pengadaan dengan memperhatikan berbagai aspek. Pengaktifan kembali ini dilakukan secara bertahap dengan penempatan di lokasi-lokasi yang diusulkan oleh pemerintah kalurahan.
“Prioritas kami adalah program yang benar-benar bermanfaat untuk seluruh warga demi pembangunan positif dan kemajuan Kabupaten Sleman,” tandasnya.