DIY, POPULI.ID – Sebanyak 5 orang diringkus Polda DIY terkait aktivitas judi online yang beroperasi di Banguntapan, Bantul.
Kelima tersangka tersebut adalah RDS (32), NF (25), EN (31), DA (22), dan PA (24). Aktivitas tersebut diketahui telah berjalan selama 1 tahun.
Kasubdit V Cyber Ditreskrimsus Polda DIY, AKBP Slamet Riyanto menyampaikan aktivitas judi online tersebut digerakkan oleh RDS selaku pemodal.
RDS dibantu oleh 4 karyawan dengan memfasilitasi berbagai kebutuhan seperti handphone, PC, hingga paket data.
“RDS ini bosnya, peranya menyiapkan link atau situsnya, kemudian menyiapkan PC, menyuruh 4 karyawan untuk memasang (taruhan) kemudian dia mencari promosi judi online,” jelasnya kepada wartawan di gedung Promoter, Mapolda DIY, Sanggrahan, Condongcatur, Depok, Sleman, Kamis (31/7/2025).
Para pelaku memanfaatkan promosi pada situs-situs judi online dengan imbal hasil yang besar. Kemudian para tersangka membuka akun judi online dengan kartu SIM dan nomor referral yang berbeda-beda.
“Karyawan ini tugasnya membuat akun. Mereka membuka akun dan juga pemasangan (taruhan). Untuk keuntungan bisa sampai Rp 50 juta setiap bulan,” katanya.
Diyanto menyebut dari hasil pemeriksaan akun rekening tersangka ditemukan saldo hingga ratusan juta.
Ia menyampaikan bahwa tersangka mencari situs-situs judi online yang menawarkan promosi yang menggiurkan untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Para tersangka sengaja membuka akun baru setiap hari karena mengetahui sistem permainan di situs tersebut.
“Karena judi seperti itu kalau akun baru memang sengaja dibuat menang,” katanya.
Secara teknis Riyanto menyebut dari 4 karyawan tersebut membuka 40 akun. “Di setiap pc ada 10 akun, sehingga setiap total setiap hari ada 40 akun yang dimainkan,” katanya.
RDS disebutnya menggaji karyawan sebesar Rp1,5 juta.
Kanit 1 Subdit V/Siber Ditreskrimsus Polda DIY AKBP Ardiansyah Rolindo Saputra menegaskan bahwa para karyawan RDF tidak hanya sekadar membuka akun baru.
“Hp-PC itu disiapkan, beserta identitas dengan menggunakan email dan diganti untuk mengelabui sistem, mengubah IP address,” katanyam
“Jadi tidak hanya mengambil fee, dia juga bermain di masing-masing akun, kalau gagal buka akun baru. Hasilnya diserahkan langsung ke RDS, dan membagi ke pemainya (karyawan).
Adapun barang bukti yang telah diamankan rupa 2 lembar hasil cetakan lampiran bukti dokumentasi di lokasi, 2 lembar cetakan tangkapan layar situs judi online, 5 unit Hp dengan kartu SIM, 4 unit komputer untuk menjalankan aplikasi, 1 plastik berisi kartu SIM yang digunakan untuk membuka akun baru.
Tersangka dikenakan Pasal 45 Ayat 3 Jo Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang nomor 1 tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp10 miliar.
(populi.id/Hadid Pangestu)