SLEMAN, POPULI.ID – Menjawab kebutuhan akan literasi global di era persaingan tanpa batas, English 1 lembaga kursus bahasa Inggris terbesar di Indonesia, resmi membuka cabang barunya di Sleman City Hall (SCH), Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kehadiran English 1 di Sleman menegaskan komitmen mereka dalam memperkuat pendidikan bahasa sejak usia dini sebagai fondasi kecakapan hidup anak-anak Indonesia.
Direktur PT Berkah Lingua Prima sekaligus pendiri English 1, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, menegaskan bahwa penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, bukan hanya tentang kosakata.
Lebih dari itu, bahasa menjadi pintu masuk untuk membentuk keterampilan komunikasi, pengambilan keputusan, hingga manajemen diri yang esensial untuk menghadapi dunia modern.
“Proses belajar bahasa adalah proses membentuk karakter. Percaya diri, berani menyampaikan pendapat, dan mampu mengelola diri, semuanya bisa tumbuh melalui pendidikan bahasa yang tepat,” ujar Alissa saat peresmian cabang SCH, Senin (4/8/2025).
English 1 didesain bukan sekadar tempat kursus, melainkan pusat pengembangan diri berbasis bahasa.
Untuk itu, setiap aspek pembelajaran dikembangkan dengan standar global.
Kurikulum dan metode pengajaran dirancang langsung dari Luzern, Swiss, dan diterapkan secara seragam di seluruh jaringan English 1.
Alissa juga menyoroti pentingnya akses inklusif dalam pendidikan.
Melalui program Give Back to Society, English 1 menghadirkan layanan khusus bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
Tak hanya itu, mereka juga rutin memberikan pelatihan untuk guru-guru sekolah formal agar mampu menerapkan metode belajar bahasa Inggris yang lebih interaktif dan kontekstual.
“Kami percaya mencerdaskan bangsa tidak cukup hanya lewat pendidikan formal. Harus ada ekosistem pembelajaran yang menyenangkan, adaptif, dan menjangkau semua kalangan,” tegasnya.
Keunggulan English 1 juga terletak pada integrasi digital.
Siswa tak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga bisa mengakses materi pembelajaran secara daring kapan saja dan dari mana saja.
“Belajar tak berhenti di dinding kelas. Anak-anak bisa melanjutkan belajar dari rumah, selama mereka terkoneksi internet,” imbuh Alissa.
Untuk kenyamanan dan keamanan siswa, terutama anak-anak usia dini, English 1 SCH didesain dengan fasilitas yang ramah anak dan sistem pengawasan ketat.
Terdapat 47 kamera CCTV aktif yang memantau seluruh area, memastikan tidak ada titik yang luput dari pengawasan.
“Setiap unit English 1 wajib bebas blind spot. Keamanan anak adalah prioritas utama kami,” tandasnya.
Tenaga pengajar pun disiapkan melalui proses seleksi ketat dan pelatihan intensif di pusat pelatihan Jakarta.
Mereka juga wajib menjalani masa magang di cabang lain sebelum mulai mengajar di SCH.
“Kami ingin setiap anak yang datang merasa nyaman, didampingi oleh guru yang bukan hanya fasih berbahasa Inggris, tapi juga peka, ramah, dan siap membantu mereka tumbuh,” tutup Alissa.