GUNUNGKIDUL, POPULI.ID – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus menguatkan upaya penanggulangan stunting melalui pendekatan kolaboratif berbasis masyarakat. Satu di antara langkah nyata diwujudkan lewat program GENTING (Gerakan Gotong Royong Cegah Stunting), yang kembali diluncurkan di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (7/8/2025).
Kepala Perwakilan Kementerian Dalam Negeri Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemendagri), yang diwakili Zuhdi Astuti, menyampaikan bahwa periode seribu hari pertama kehidupan merupakan fase krusial bagi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah intervensi yang tepat dan terukur.
“GENTING adalah salah satu upaya gotong royong masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Program ini melibatkan berbagai unsur, termasuk dari unsur pentahelix—pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media,” ujar Zuhdi.
Menurutnya, sejak peluncuran GENTING di DIY, hingga 6 Agustus 2025 tercatat 37,64 persen anak telah menerima dukungan dari orang tua asuh. Program ini juga berhasil menjaring 122 donatur, belum termasuk tambahan dari wilayah Patuk yang turut berpartisipasi dalam peluncuran hari ini.
“Kami berharap peluncuran ini bisa menjadi inspirasi bagi kapanewon lainnya di Gunungkidul, bahkan di seluruh kabupaten/kota di DIY,” katanya.
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menegaskan pentingnya intervensi dini dalam menanggulangi stunting, yang menurutnya bukan hanya persoalan gizi, tapi persoalan masa depan.
“Anak yang mengalami stunting akan menghadapi hambatan dalam tumbuh kembang dan produktivitasnya kelak. Maka dari itu, intervensi sejak dini sangat penting dan GENTING menjadi jawaban lokal atas tantangan besar ini,” kata Joko.
Ia menjelaskan, masyarakat Patuk telah mengambil peran aktif dengan memberikan bantuan sepasang ayam petelur untuk ibu hamil dan balita dari keluarga kurang mampu. Selain itu, mereka juga melaksanakan lantainisasi rumah serta edukasi kesehatan bagi remaja putri. Semuanya dilakukan secara swadaya, penuh kepedulian, dan bergotong royong.
Langkah ini selaras dengan semangat Surat Edaran Bupati Gunungkidul Nomor 35 Tahun 2025 tentang Intervensi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (P3S).
“Saya berharap GENTING tidak hanya menjadi program sesaat, tapi sebuah gerakan yang terus tumbuh dan menyebar ke seluruh pelosok Gunungkidul. Gerakan yang lahir dari masyarakat dan untuk masyarakat,” tegas Joko.
Pelaksana Tugas (Plt) Panewu Patuk, Agus Sumaryono, menyatakan kegiatan GENTING di wilayahnya diinisiasi tanpa membebani dinas, melainkan dibiayai secara kolektif oleh seluruh instansi yang ada di Kapanewon Patuk.
“Kegiatan ini dijalankan dengan semangat gotong royong, bekerja sama dengan para kader dan masyarakat untuk memastikan pengukuran berat badan bayi secara rutin, pemberian nutrisi, serta penyuluhan kepada ibu hamil dan bahkan calon pengantin,” ujar Agus.