SLEMAN, POPULI.ID – Dentuman keras menggema di lereng Merapi, Selasa (12/8/2025) sore.
Tim Gegana Sat Brimob Polda DIY akhirnya sukses meledakkan mortir raksasa yang ditemukan warga saat menggali halaman rumah di Ngemplak, Sleman.
Mortir sepanjang 1,8 meter dengan bobot sekitar 350 kilogram itu diledakkan di dasar sungai kecil di bawah bukit Dusun Besalen, Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan.
Lokasi tersebut dipilih karena dinilai aman dan jauh dari permukiman.
Komandan Sat Brimob Polda DIY, Kombes Pol Edi Sinulingga, menegaskan temuan ini memecahkan rekor sebagai bom terbesar yang pernah ditemukan di wilayah DIY.
“Dari ukuran panjang dan beratnya, ini adalah temuan paling besar. Sebelumnya, bom terbesar yang kami tangani hanya sepanjang 1 meter,” ujarnya.
Empat Kali Gagal Diledakan
Proses disposal tidak berjalan mulus. Empat kali percobaan peledakan gagal memicu reaksi, sebelum akhirnya percobaan kelima membuahkan hasil.
Menurut Edi, ukuran mortir yang luar biasa membuat penanganan harus menggunakan peralatan khusus, bahkan sempat dikonsultasikan ke Korbrimob di Jakarta.
“Ini bom sangat besar. Kami sebenarnya belum punya perlengkapan yang sepenuhnya memadai, tapi kami ambil risiko itu karena pertimbangan utama kami adalah keselamatan masyarakat,” katanya.
Evakuasi mortir dari lokasi penemuan ke titik disposal pun penuh tantangan. Alat berat tak tersedia, sehingga mortir diangkat secara manual.
“Empat sampai lima orang tidak bisa mengangkatnya. Kami turunkan perlahan dengan teknik manual, karena itu satu-satunya cara yang tersedia saat itu,” ungkapnya.
Ledakan Dahsyat, Getaran Terasa hingga Desa Tetangga
Peledakan dilakukan dengan menambahkan sumbu ledak. Ledakan pertama memicu reaksi bom utama, menghasilkan dentuman kedua yang jauh lebih dahsyat.
“Ledakan pertama itu dari sumbu kami, dan yang kedua adalah reaksi bomnya sendiri. Suaranya memang berbeda karena daya ledaknya sangat besar,” jelas Edi.
Getaran akibat ledakan menyebabkan kerusakan ringan pada sedikitnya delapan rumah dan satu masjid di Padukuhan Besalen dan Banjarsari.
BPBD Sleman mencatat kerusakan berupa genteng pecah dan kaca jendela retak.
“Efek ledakan menyebabkan getaran. Karena bomnya besar, getarannya juga besar. Tapi secara keseluruhan aman. Tidak ada korban jiwa,” tegas Edi.
Serpihan besi mortir terlempar hingga radius lebih dari satu kilometer. Warga menemukan potongan di kebun sejauh 200 meter dari titik peledakan.
Semua serpihan kemudian dikumpulkan dan diamankan petugas.
(populi.d/Gregorius Bramantyo)