SLEMAN, POPULI.ID – Ratusan siswa dari tiga SMP di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (12/8/2025). Dugaan keracunan massal ini terdeteksi sejak Rabu (13/8/2025) pagi saat puluhan siswa mengeluh mual, pusing, hingga diare dan langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan.
Salah satu wali murid SMP Muhammadiyah 1 Mlati, Hanafi Hasan, mengungkapkan bahwa anaknya mengalami gejala mual dan sakit perut parah sejak pagi. Ia menduga hal itu berkaitan dengan konsumsi makanan MBG yang diberikan di sekolah sehari sebelumnya.
“Perutnya perih, mules-mules. Tadi pagi jam 06.00 sudah nangis karena sakit perutnya. Katanya kemarin ikut makan MBG di sekolah,” ujar Hasan, Rabu siang (13/8/2025).
Meski sempat ditawari untuk tidak berangkat sekolah, anak Hasan tetap memaksakan diri untuk hadir. Namun melihat kondisi anaknya, Hasan memilih datang ke sekolah dengan membawa ambulans pribadi, berjaga-jaga jika anaknya harus segera dirujuk ke rumah sakit.
“Saya ke sini (sekolah) karena takut kalau anak saya kenapa-kenapa. Kalau kondisinya memburuk, langsung saya bawa ke rumah sakit,” tambahnya.
Hasan juga menyebut sempat membantu proses evakuasi siswa dari sekolah lain yang mengalami gejala serupa. Menurutnya, ada 37 siswa dari SMP Muhammadiyah 3 Mlati dan 12 siswa dari SMP Pamungkas Mlati yang dievakuasi ke Puskesmas Mlati 2.
“Evakuasi dilakukan sekitar pukul 08.30 WIB, saya dapat info dari TRC. Beberapa siswa bisa berjalan sendiri, tapi ada juga yang harus dibantu karena sudah lemas,” katanya.
Hasan yang juga tergabung dalam Tim Reaksi Cepat (TRC) SAR Sleman ini menyebut sedikitnya delapan unit ambulans dikerahkan secara bergantian untuk membawa siswa ke Puskesmas.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sleman, dr Khamidah Yuliati, menjelaskan bahwa para siswa yang mengalami gejala telah ditangani di tiga fasilitas kesehatan, yaitu Puskesmas Mlati 1, Puskesmas Mlati 2, serta RSUD Sleman.
Di SMP Muhammadiyah 1 Mlati, dari total 526 siswa, sebanyak 58 siswa menunjukkan gejala keracunan. Dari jumlah itu, 15 siswa menjalani perawatan jalan di Puskesmas Mlati 1 dan tidak ada yang sampai dirawat inap.
Menu yang diduga menjadi sumber keracunan adalah rawon yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (12/8/2025). Sementara itu, SMP Muhammadiyah 3 Mlati mencatat 90 siswa terdampak dari total 174 siswa. Lalu SMP Pamungkas Mlati melaporkan 30 siswa terdampak dari 263 siswa.
Para siswa dari SMP Muhammadiyah 3 Mlati dan SMP Pamungkas dibawa ke Puskesmas Mlati 2. “Dari total 120 siswa yang dirawat di puskesmas tersebut, 80 di antaranya cukup menjalani rawat jalan, sementara 7 siswa dirujuk ke RSUD Sleman untuk penanganan lebih lanjut,” beber Yuliati.