YOGYAKARTA, POPULI.ID – Gelombang demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah, termasuk Yogyakarta, mulai berdampak ke sektor pariwisata.
Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY mengingatkan bahwa aksi massa yang berujung anarkis dapat merusak citra keamanan Indonesia di mata wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Tourism itu sangat sensitif terhadap aspek keamanan. Kalau pengaruh besar, pasti ada,” tegas Ketua GIPI DIY, Bobby Ardiyanto, saat dihubungi Selasa (2/9/2025)**.
Bobby menjelaskan, meskipun Yogyakarta relatif aman, eskalasi kerusuhan di Jakarta menjadi perhatian serius karena ibu kota dan Bali merupakan pintu masuk utama wisatawan.
“Kalau Jakarta masih memanas, dampaknya terasa juga sampai ke daerah seperti Jogja,” ujarnya.
Menurut GIPI DIY, persepsi negatif terhadap keamanan berpotensi menekan kunjungan wisatawan, padahal tren pariwisata sedang bangkit.
Bobby meminta pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk lebih aktif memberikan informasi resmi agar wisatawan merasa aman.
“Industri tidak bisa memberikan pernyataan resmi soal kondisi keamanan, jadi ini sangat tergantung pada upaya pemerintah. Harapannya informasi ter-update dari pemerintah bisa terus disampaikan,” kata Bobby.
GIPI DIY mencatat kekhawatiran para pelaku pariwisata terkait potensi pembatalan perjalanan wisata.
Saat ini, kunjungan wisatawan masih tinggi hingga akhir September dan biasanya meningkat lagi pada November–Desember.
“Kalau kondisi tidak kondusif berlanjut, potensi pembatalan sangat mungkin terjadi,” sebut Bobby.
Hal senada disampaikan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY.
Menurut Humas Asita DIY Iwan Sulistyanto, persepsi keamanan sangat krusial.
“Industri pariwisata ini sangat bergantung pada rasa aman. Jika situasi dikelola dengan baik, dampaknya bisa diminimalkan,” katanya.
Iwan mengungkapkan, pembatalan dan penjadwalan ulang perjalanan wisata sudah terjadi meskipun skalanya belum terdata secara menyeluruh.
“Kami masih menunggu data valid dari para pelaku usaha yang tergabung di Asita DIY,” jelasnya.
Untuk memetakan dampak nyata, GIPI DIY telah melakukan survei dua hari terakhir.
Bobby menekankan, kunci pemulihan kepercayaan wisatawan adalah komunikasi strategis.
“Statement itu penting. Update progres positif perlu disampaikan ke publik, terutama wisatawan,” tegasnya.
Meski situasi di Yogyakarta dinilai relatif aman, Bobby mengingatkan jika Jakarta masih dianggap ‘panas’, wisatawan asing bisa ragu melanjutkan perjalanan ke daerah lain.
“Ini perlu dijelaskan oleh pemerintah bahwa area konflik jauh dari bandara. Informasi seperti ini harus di-update dan disampaikan ke wisatawan,” ujarnya.
(populi.id/Gregorius Bramantyo)