SLEMAN, POPULI.ID – Sebuah arca langka yang diduga peninggalan Kerajaan Mataram Kuno kembali ditemukan di Sleman.
Kali ini, arca Agastya setinggi hampir satu meter muncul dari tepi Sungai Krusuk, Padukuhan Klangkapan II, Kalurahan Margoluwih, Seyegan, pada Selasa (9/9/2025).
Penemuan ini berawal dari seorang anak yang tengah memancing dan melihat batu mencurigakan mencuat di pinggir sungai.
Arca kemudian dievakuasi warga bersama Dukuh Klangkapan II, Budi Arifin, sebelum dilaporkan ke pemerintah kalurahan.
“Kondisinya cukup utuh. Wajah dan kaki masih jelas, hanya tangan kanan bawah yang rusak,” kata Budi, Rabu (10/9/2025).
Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X yang segera turun ke lokasi memastikan bahwa temuan tersebut merupakan arca Agastya, tokoh suci dalam tradisi Hindu, dengan dimensi tinggi 88 cm, lebar 42 cm, dan tebal 25 cm.
Wardiyah, Pamong Budaya Ahli Muda BPK Wilayah X, menyebut arca ini menampilkan gaya khas seni rupa Klasik Hindu-Buddha yang identik dengan periode Mataram Kuno.
“Saat ini arca sedang dikaji untuk ditetapkan sebagai Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB). Jika memenuhi syarat, statusnya akan meningkat menjadi cagar budaya milik negara, dan penemu berhak mendapat kompensasi,” ujarnya.
Temuan ini menambah panjang daftar peninggalan sejarah di aliran Sungai Krusuk.
Sebelumnya, pada 2017, warga juga menemukan arca Durga, Agastya, dan Nandi di lokasi tak jauh dari titik penemuan terbaru. Ketiganya kini berstatus cagar budaya.
Dalam arsitektur candi Hindu, arca Agastya biasanya menempati relung sisi selatan candi.
“Penempatan arca ini khas, hampir selalu berada di sisi selatan bangunan,” jelas Wardiyah.
Kini, arca Agastya tersebut telah diamankan untuk analisis lebih lanjut.
Hasil kajian nantinya akan menentukan apakah benda purbakala itu resmi masuk daftar cagar budaya atau dikembalikan ke penemu.
Penemuan tak terduga oleh seorang bocah pemancing ini menjadi pengingat bahwa jejak peradaban besar Mataram Kuno masih tersembunyi di aliran sungai dan tanah desa di Sleman.