BANTUL, POPULI.ID – Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKMPP) Bantul menyerahkan secara simbolis bantuan sosial (bansos) stimulan dalam rangka program pemberdayaan usaha untuk pengentasan kemiskinan ekstrem.
Kegiatan tersebut digelar di Pendopo Bumi Arum, Pundung RT 03, Tilaman, Wukirsari, Imogiri, pada Senin (15/9/2025).
Kepala Dinas KUKMPP Bantul, Prapta Nugraha, dalam sambutannya menjelaskan bahwa program ini ditujukan untuk mendorong pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan, khususnya bagi masyarakat miskin ekstrem yang telah terdata melalui aplikasi SIDAMESRA milik Dinas Sosial Bantul.
“Di Bantul terdapat 267 keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdata, namun setelah kita lakukan verifikasi jumlahnya jadi sebanyak 262 keluarga yang memenuhi syarat dan akan menerima bantuan sebesar Rp1.900.000 per keluarga,” terang Prapta.
Ia juga menambahkan bahwa syarat penerima program ini meliputi warga Bantul yang terdaftar dalam SIDAMESRA, memiliki komitmen dan visi berwirausaha, memiliki keterampilan dasar, serta bersedia menjalankan program pemberdayaan. Rata-rata penerima berusia antara 15 hingga 64 tahun.
Sebelumnya, Pemkab telah memberikan pelatihan sebagai bagian dari persiapan program, seperti pelatihan ternak di Mangunan, serta pelatihan manajemen usaha di Kalurahan Triharjo dan Sitimulyo.
Untuk tahap awal, bantuan diberikan kepada 94 KPM yang berada di wilayah Kapanewon Imogiri dan Dlingo, sementara sisanya akan disalurkan dilokasi lainnya, yakni Banguntapan, Sewon, Bambanglipuro, dan Pandak.
Dari hasil verifikasi terhadap jenis usaha yang dijalankan oleh para penerima, tercatat 145 jenis usaha yang terbagi dalam tujuh rumpun, yaitu: ekonomi kreatif (32 orang), industri pengolahan (30), terapi kesehatan (5), jasa perorangan (33), jasa konstruksi (4), perdagangan (71), dan pertanian/peternakan sebagai yang terbanyak dengan 87 orang.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dalam sambutannya menekankan pentingnya perubahan perilaku dalam mendukung kesuksesan program ini.
“Kami minta kepada Bapak Ibu semua untuk meninggalkan kebiasaan yang menghambat kemajuan, seperti judi online. Itu adalah kebiasaan yang menghambat kelancaran dan keberkahan dalam bekerja,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk mengedepankan nilai gotong royong sebagai bagian dari penyelesaian masalah sosial.
“Tidak semua kebutuhan masyarakat harus diselesaikan oleh pemerintah. Ada hal-hal yang mestinya bisa kita tangani bersama secara guyub dan rukun,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa pemberian bantuan ini merupakan bagian dari dua pendekatan pengurangan kemiskinan ekstrem, yaitu melalui pengurangan beban konsumsi (seperti PKH, BST, BPNT dan BLT), serta pemberdayaan ekonomi.
“Kami hari ini sedang membicarakan pemberdayaan sekaligus bantuan stimulan untuk usaha masyarakat yang kami identifikasi sebagai masyarakat memerlukan Pemberdayaan itu. Ini akan diteruskan, tahun ini hampir 300 orang keluarga penerima manfaat yang mendapat stimulan untuk peningkatan pendapatan mereka melalui usaha-usaha ekonomi produktif mereka baik di pertanian, peternakan, industri dan sebagainya,” imbuhnya.