SLEMAN, POPULI.ID – Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) telah memulai pembangunan Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) di wilayah Sleman Timur, tepatnya di Kalurahan Madurejo, Kapanewon Prambanan. Penandatanganan kontrak kerja dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Kamis (25/9/2025) yang menjadi penanda dimulainya pelaksanaan proyek.
Kepala DPUPKP Sleman, Taupiq Wahyudi, menyampaikan proyek pembangunan pos damkar ini akan berlangsung selama tiga bulan dengan target penyelesaian pada 25 Desember 2025.
“Penyedia sudah mulai turun ke lapangan untuk menyiapkan material,” ujar Taupiq, Sabtu (27/9/2025).
Ia menjelaskan pembangunan pos ini menggunakan anggaran APBD Murni 2025 dengan nilai lebih dari Rp1 miliar. Meskipun penganggaran telah disiapkan sejak awal tahun, pelaksanaan pembangunan sempat mengalami keterlambatan.
“Memang jadwalnya agak mundur. Kemungkinan karena ada kegagalan lelang. Tapi sekarang sudah tanda tangan kontrak,” jelasnya.
Lahan yang digunakan untuk pembangunan Pos Damkar merupakan tanah kas desa (TKD). Terkait izin pemanfaatan tanah, Taupiq memastikan proses perizinan sudah hampir rampung dan tidak menjadi kendala berarti.
“Kami izin ke gubernur, ini dari Dispertaru DIY baru mengajukan ke Panitikismo. Pak Bupati juga sudah sudah yakin, kemarin sudah kontak juga dengan Dispertaru DIY, sudah diajukan. Jadi enggak masalah terkait tanah,” ungkapnya.
Taupiq menambahkan, dari sisi desain, bangunan Pos Damkar Madurejo akan menggunakan arsitektur yang sama dengan Pos Damkar Godean yang telah lebih dulu beroperasi. Keberadaan pos baru ini dinilai sangat penting untuk mempercepat penanganan kebakaran di wilayah timur Sleman, termasuk Prambanan dan sekitarnya.
Dengan adanya pos ini, response time petugas bisa mencapai target ideal sekitar 15 menit bila terjadi kebakaran di wilayah Sleman timur.
Meski pelaksanaan pembangunan akan berlangsung bertepatan dengan musim hujan, Taupiq menyatakan hal tersebut tidak akan menjadi kendala signifikan. Kecuali jika terdapat hambatan teknis seperti kesulitan dalam akses air.
“Pembangunan nanti masuk ke musim hujan, tidak akan ada masalah. Kecuali kalau infrastruktur air itu agak susah,” ucapnya.
Kepala Seksi Operasional dan Investigasi Bidang Damkar Satpol PP Sleman, Nawa Murtiyanto, berharap Pos Damkar di Prambanan bisa mulai beroperasi tahun depan. Saat ini hanya ada dua pos yang beroperasi, yaitu di Sleman dan Godean.
“Pos baru itu direncanakan selesai dibangun tahun ini, tapi mulai beroperasi masih menunggu kebijakan dan izin dari pusat. Harapannya tahun depan sudah bisa melayani masyarakat di wilayah Sleman timur,” ujar Nawa.
Ia menilai idealnya Kabupaten Sleman memiliki enam pos Damkar yang tersebar di Kapanewon Sleman, Godean, Prambanan, Pakem, Tempel, dan Depok untuk mempercepat penanganan kebakaran.
SLEMAN, POPULI.ID – Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) telah memulai pembangunan Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) di wilayah Sleman Timur, tepatnya di Kalurahan Madurejo, Kapanewon Prambanan. Penandatanganan kontrak kerja dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Kamis (25/9/2025) yang menjadi penanda dimulainya pelaksanaan proyek.
Kepala DPUPKP Sleman, Taupiq Wahyudi, menyampaikan proyek pembangunan pos damkar ini akan berlangsung selama tiga bulan dengan target penyelesaian pada 25 Desember 2025.
“Penyedia sudah mulai turun ke lapangan untuk menyiapkan material,” ujar Taupiq, Sabtu (27/9/2025).
Ia menjelaskan pembangunan pos ini menggunakan anggaran APBD Murni 2025 dengan nilai lebih dari Rp1 miliar. Meskipun penganggaran telah disiapkan sejak awal tahun, pelaksanaan pembangunan sempat mengalami keterlambatan.
“Memang jadwalnya agak mundur. Kemungkinan karena ada kegagalan lelang. Tapi sekarang sudah tanda tangan kontrak,” jelasnya.
Lahan yang digunakan untuk pembangunan Pos Damkar merupakan tanah kas desa (TKD). Terkait izin pemanfaatan tanah, Taupiq memastikan proses perizinan sudah hampir rampung dan tidak menjadi kendala berarti.
“Kami izin ke gubernur, ini dari Dispertaru DIY baru mengajukan ke Panitikismo. Pak Bupati juga sudah sudah yakin, kemarin sudah kontak juga dengan Dispertaru DIY, sudah diajukan. Jadi enggak masalah terkait tanah,” ungkapnya.
Taupiq menambahkan, dari sisi desain, bangunan Pos Damkar Madurejo akan menggunakan arsitektur yang sama dengan Pos Damkar Godean yang telah lebih dulu beroperasi. Keberadaan pos baru ini dinilai sangat penting untuk mempercepat penanganan kebakaran di wilayah timur Sleman, termasuk Prambanan dan sekitarnya.
Dengan adanya pos ini, response time petugas bisa mencapai target ideal sekitar 15 menit bila terjadi kebakaran di wilayah Sleman timur.
Meski pelaksanaan pembangunan akan berlangsung bertepatan dengan musim hujan, Taupiq menyatakan hal tersebut tidak akan menjadi kendala signifikan. Kecuali jika terdapat hambatan teknis seperti kesulitan dalam akses air.
“Pembangunan nanti masuk ke musim hujan, tidak akan ada masalah. Kecuali kalau infrastruktur air itu agak susah,” ucapnya.
Kepala Seksi Operasional dan Investigasi Bidang Damkar Satpol PP Sleman, Nawa Murtiyanto, berharap Pos Damkar di Prambanan bisa mulai beroperasi tahun depan. Saat ini hanya ada dua pos yang beroperasi, yaitu di Sleman dan Godean.
“Pos baru itu direncanakan selesai dibangun tahun ini, tapi mulai beroperasi masih menunggu kebijakan dan izin dari pusat. Harapannya tahun depan sudah bisa melayani masyarakat di wilayah Sleman timur,” ujar Nawa.
Ia menilai idealnya Kabupaten Sleman memiliki enam pos Damkar yang tersebar di Kapanewon Sleman, Godean, Prambanan, Pakem, Tempel, dan Depok untuk mempercepat penanganan kebakaran.