SLEMAN, POPULI.ID – Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman masih berstatus pendidikan terakhir SMP.
Dalam Undang-Undang ASN pegawai harus memenuhi syarat pendidikan terakhir minimal SMA. Oleh sebab itu, Pemkab Sleman memberikan bantuan bagi sejumlah pegawai untuk ikut kejar paket C.
Ketua Tim Program Diklat Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sleman Niken Artanti Primadewi menyampaikan bahwa di lingkungan Pemkab Sleman terdapat sekitar 108 pegawai yang berpendidikan SMP.
Kendati begitu, hanya ada 57 pegawai yang diikutkan kejar paket, mengingat sebagian telah mendekati masa pensiun.
“Ada rentang 3 tahun mendatang pensiun. Sehingga 57 yang kita sekolahkan wilayah seluruh Sleman. Kalau paket C juga ada 13, tapi faktanya mungkin lebih dari itu,” ujarnya saat ditemui di Pendopo Bupati Sleman, Senin (20/10/2025).
Ia menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan keharusan untuk mengikuti kejar paket sebagaimana diamanatkan dalam Permenpan-RB.
“Sebenarnya ini keharusan, setiap tahunya paket B mendapat bantuan Rp1 juta, dan Paket C mendapat bantuan Rp1,5 juta,” katanya.
Niken menyampaikan bahwa pada pegawai tersebut masuk ke dalam 1 rombongan belajar dan mendapatkan pendidikan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Berbah.
Ia memastikan bahwa pegawai berpendidikan SMP tersebut tidak mengganggu kerja masing-masing.
“Mereka masih bertugas, kan mulainya (kejar paket) jam 12 sampai jam 3 sore, nah itu dibebastugaskan,” katanya.
Dari para PNS tersebut mereka bekerja di bagian petugas sapu jalan, administrasi, penjaga sekolah, petugas pasar, hingga satpam.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sleman Wildan Solichin menyampaikan selain untuk membantu para pegawai berpendidikan SMP untuk bisa ikut kejar paket, pihaknya juga membantu pegawai untuk menyelesaikan perkuliahan.
Hal itu diwujudkan dalam bantuan biaya untuk menyelesaikan penelitian dengan rincian
skripsi Rp 2 juta, thesis Rp 4 juta bantuan dan disertasi 4 juta.
“Kemudian untuk tugas belajar di luar negeri itu akan mendapatkan bantuan penulisan skripsi atau disertasi untuk wilayah Eropa sebesar 8,1 juta, sementara untuk lingkup asia 7,1 juta,” katanya.
(populi.id/Hadid Pangestu)












