SLEMAN, POPULI.ID – Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Bidang Kemahasiswaan dan Pengabdian masyarakat Arie Sujito meminta agar perangkat daerah di Kabupaten Sleman tidak takut berinovasi.
Hal itu ia disampaikan saat memberikan pelatihan kepemimpinan kepada pejabat eselon II Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman di Hotel Atrium, Jombor, Sendangadi, Mlati, Sleman, Jumat (31/10/2025).
Arie menyampaikan bahwa perlu ada titik kompromi antara visi-misi yang dibuat oleh kepala daerah dengan kebutuhan untuk menciptakan kreativitas dan inovasi pelayanan.
“Dari situ diterjemahkan ke dalam RPJMD atau RPJPD teknokratik. Dari situ seringkali belum tentu nyambung dengan mimpi besar. Sebuah visi-misi kepala daerah adalah bahan peristiwa politik, karena itu perlu ada titik komprominya,” kata Ari dalam paparnya.
Ia mendorong agar para teknokrat atau pemangku kebijakan merupakan orang terbaik untuk bisa menghasilkan inovasi dan kreativitas terbaik.
Meskipun saat ini banyak pemerintah daerah mendapatkan penilaian berbasis survey kepuasan masyarakat, hal itu dianggapnya sebagai tafsiran politik yang tidak sesuai dengan realitas yang ada.
“Politik yang busuk akan mempengaruhi teknokrasi yang busuk, begitu juga sebaliknya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sleman Wildan Solichin menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas pegawai terutama eselon II melalui pelatihan kepemimpinan merupakan amanat dari Bupati Sleman Harda Kiswaya.
“Pak Bupati menginginkan kepala badan atau Eselon II yang membantu beliau memiliki kualifikasi dan kapasitas yang tinggi, mengatur anak buah serta memkli gagasan dan membuat kaputusan yang tepat,” katanya.
Disebut Wildan, Bupati ingin agar para kepala Organisasi Perangkat Daerah bisa memberikan ide-ide yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Hal-hal yang diinginkan pola pikir yang standar yang merata di seluruh kepala OPD, sehingga bupati semakin mudah mengelola pemerintahan,” katanya.
“Terutama bagaimana memangkas waktu bagaimana kita merespon persoalan melahirkan sebuah inovasi,” katanya.
(populi.id/Hadid Pangestu)












