SLEMAN, POPULI.ID – Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api JPL 320, Jalan Raya Piyungan-Prambanan, Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Sleman pada Selasa (4/11/2025). Dua sepeda motor dan satu mobil tertemper Kereta Api (KA) 161 Bangunkarta yang melintas di jalur tersebut.
Akibat kejadian itu, tiga orang meninggal dunia, sementara empat lainnya luka-luka dan saat ini menjalani perawatan di rumah sakit.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan bahwa fokus utama pihaknya saat ini adalah penanganan para korban serta pendampingan terhadap keluarga mereka.
“Seluruh tim lapangan telah diterjunkan untuk memastikan bantuan dan prosedur penanganan berjalan cepat serta sesuai ketentuan keselamatan,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Feni menuturkan, seluruh awak dan penumpang KA 161 Bangunkarta dalam kondisi selamat. Setelah dilakukan pengecekan dan evakuasi di lokasi kejadian, kereta dapat melanjutkan perjalanan kembali.
“Penanganan di jalur tempat terjadinya temperan juga telah selesai dilakukan. Lalu lintas KA sudah kembali normal,” jelasnya.
Menurut Feni, penyebab kecelakaan masih dalam pemeriksaan dan penyelidikan oleh pihak berwenang. KAI Daop 6, kata dia, akan menanggung seluruh biaya proses penanganan korban dan memberikan pendampingan penuh bagi keluarga terdampak.
“Saat ini kami berfokus pada penanganan korban dan keluarga. Untuk seluruh biaya prosesnya ditanggung oleh KAI,” ungkapnya.
Terkait kondisi palang pintu perlintasan saat kejadian, Feni mengatakan hal tersebut masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dan akan diinformasikan setelah proses investigasi selesai.
Ia juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati saat melintasi perlintasan sebidang, serta tidak melakukan aktivitas apa pun di sekitar jalur kereta api.
“Area rel merupakan kawasan steril dan berisiko tinggi. Kami mengingatkan agar masyarakat mematuhi seluruh rambu dan aturan demi keselamatan bersama,” imbaunya.












