YOGYAKARTA, POPULI.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta akan memasang timbangan digital di sejumlah depo sampah sebagai langkah antisipasi meningkatnya volume sampah menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Perangkat tersebut dipasang untuk memastikan pencatatan timbulan sampah harian lebih akurat.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko, mengatakan timbangan digital bukan untuk membatasi tonase sampah, melainkan sebagai alat pendataan.
“Sebenarnya tidak ada batasan. Jadi, timbangan lebih untuk mengukur terkait dengan realitas, sebenarnya berapa timbulan sampah. Intinya untuk pendataan,” katanya, Sabtu (15/11/2025).
Saat ini, delapan depo telah dilengkapi timbangan digital. DLH Kota Yogyakarta menargetkan pemasangan di total 13 titik.
“Baru terpasang di delapan titik. Targetnya 13 titik (depo sampah),” ujar Haryoko.
Depo yang sudah terpasang timbangan digital antara lain Depo Lapangan Karang, THR, Purawisata, Argolubang, Mandala Krida, Pringgokusuman, Nitikan, Utoroloyo, serta Sorosutan. Pemasangan seluruh perangkat ditargetkan selesai pada Desember 2025, termasuk satu titik yang belum terpasang, yaitu depo di dekat kantor RRI Kotabaru.
Haryoko juga mengakui butuh waktu untuk mengembalikan kondisi depo agar tertata seperti sebelumnya. Fokus utama DLH saat ini adalah mencegah sampah meluber ke badan jalan.
“Kami upayakan jangan sampai sampah keluar ke jalan. Tapi untuk kembali benar-benar rapi seperti dulu masih butuh waktu,” tuturnya.
Menjelang Nataru, DLH Kota Yogyakarta masih memperoleh dukungan dari DLHK DIY untuk membuang sampah ke TPST Piyungan. Kota Yogyakarta mengajukan kuota pembuangan 300 ton per minggu selama periode tersebut. Haryoko menyebut kuota itu mencukupi karena sebagian sampah kota sudah diolah di unit-unit pengolahan.
“Kami tidak hanya mengandalkan (TPST) Piyungan. Pengolahan di unit-unit juga kami maksimalkan,” ucap Haryoko.
Ia menyebut kuota 300 ton per pekan diperkirakan berlaku hingga awal Januari 2026. Jika pada Januari TPST Piyungan benar-benar ditutup, DLH akan mengandalkan peningkatan kapasitas pengolahan oleh pihak ketiga. Salah satu yang diproyeksikan membantu adalah ITF Bawuran yang telah berkomitmen menambah kapasitas pengolahan.
“Mereka sudah menyampaikan kesiapan kepada Gubernur DIY. Kami akan dorong agar target itu bisa dicapai,” ungkapnya.












