SLEMAN, POPULI.ID – Polresta Sleman masih mengalami peristiwa pemukulan kepada seorang driver Shopee Food berinisial MH (23) oleh orang tak dikenal (OTK) di sebuah warung makan di Condongcatur, Depok, Sleman, DIY pada Senin (17/11/2025).
Kasi Humas Polresta Sleman AKP Salamun menyampaikan pihaknya sebelumnya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Kemarin sudah melaksanakan olah TKP setelah itu mengajak korban tempat yang dicurigai,” katanya saat ditemui di Mapolsek Gamping, Selasa (17/11/2025).
Terkait kronologis lengkap kejadian, Salamun menyebut belum bisa mengungkapkan. “Kronologis singkatnya masih didalami,” jelasnya.
Sebelumnya Puluhan driver online dari berbagai aplikasi memadati halaman Mapolresta Sleman pada Senin (17/11/2025) malam.
Mereka datang untuk memberikan dukungan moral kepada MH, sesama pengemudi yang melaporkan kasus dugaan pemukulan oleh orang tak dikenal di sebuah warung lesehan di Condongcatur, Depok, Sleman.
Aksi tersebut dilanjutkan dengan mendatangi sebuah asrama di daerah Condongcatur yang diduga merupakan lokasi terduga pelaku tinggal. Kendati begitu saat didatangi bersama anggota polisi, terduga pelaku diketahui tidak ada di lokasi.
Ketua Umum Forum Ojol Yogyakarta Bergerak (FOYB), Rie Rahmawati, mengatakan para driver hadir untuk memastikan kasus ini tidak berhenti di tengah jalan.
Ia menegaskan bahwa penganiayaan terhadap driver online bukan sekadar persoalan individu, melainkan berkaitan dengan kenyamanan dan keamanan kerja seluruh pengemudi.
“Kami ingin proses hukum ditegakkan tanpa tebang pilih. Kasus seperti ini tidak boleh dibiarkan, harus ada efek jera,” ujarnya.
Sementara itu, Polresta Sleman menegaskan komitmennya untuk menangani laporan MH secara profesional. Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Mateus Wiwit menyampaikan bahwa laporan telah diterima dan akan diproses sesuai ketentuan.
“Kami tidak membeda-bedakan laporan. Semua kami tangani secara profesional,” jelasnya.
Hal tersebut turut ditegaskan Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo. Ia meminta publik memahami bahwa penyelidikan membutuhkan waktu dan prosedur.
“Proses hukum pasti berjalan. Kami bekerja sesuai ketentuan,” kata Edy.
Solidaritas besar yang ditunjukkan para driver online pada malam itu menjadi sorotan tersendiri, menunjukkan bahwa isu keselamatan kerja di lapangan masih menjadi perhatian utama komunitas ojol di Yogyakarta.
Jika ingin angle lebih kritis, lebih humanis, atau lebih fokus pada respons kepolisian, tinggal beri tahu saja. (populi.id/Hadid Pangestu)












