KULON PROGO, POPULI.ID – Kondisi arus mudik di dua bandara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan Bandara Adisutjipto, menunjukkan peningkatan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Faktor utama yang mendukung kelancaran arus mudik ini adalah adanya kebijakan diskon Passenger Service Charge (PSC) atau tarif layanan penumpang dan avtur, yang membantu menekan biaya operasional maskapai dan harga tiket pesawat.
General Manager Bandara YIA, Rully Arta, mengungkapkan bahwa jumlah penumpang pada 25 Maret 2025 mencapai 13.192 orang, naik signifikan dibandingkan tahun lalu. Recovery jumlah penumpang dari tahun 2019 sudah mencapai 95,73%, sedangkan pertumbuhan dari tahun lalu mencapai 24,33%.
“Antusiasme masyarakat untuk mudik melalui jalur udara meningkat pesat,” ujar Rully seperti dikutip Kamis (27/3/2025).
Pada periode yang sama, terdapat 88 penerbangan, meningkat dari 78 penerbangan tahun sebelumnya. Beberapa rute favorit mencakup Jakarta (CGK), Balikpapan (BPN), Makassar (UPG), Pekanbaru (PKU), dan Denpasar (DPS).
Bandara Adisutjipto Juga Alami Kenaikan Trafik
Di Bandara Adisutjipto, General Manager Wibowo Cahyono Sukadi melaporkan bahwa enam penerbangan ATR beroperasi pada 25 Maret 2025. Jumlah penumpang yang datang dan berangkat masing-masing mencapai 210 orang.
“Kami melihat adanya peningkatan minat penumpang, meskipun Bandara Adisutjipto lebih fokus melayani penerbangan domestik dengan pesawat berkapasitas kecil,” jelasnya.
Diskon PSC dan Avtur Kurangi Beban Biaya
Direktur Utama InJourney, Maya Martono, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama kelancaran arus mudik tahun ini adalah kebijakan diskon PSC hingga 50% serta subsidi pajak avtur. Diskon ini membuat harga tiket lebih terjangkau, sehingga jumlah penumpang meningkat.
“Selain itu, 37 bandara di Indonesia, termasuk YIA, kini beroperasi 24 jam, dengan tambahan 16.300 personel untuk meningkatkan keamanan dan pelayanan selama arus mudik,” ujarnya.
General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Ariwibawa, menambahkan bahwa diskon avtur sebesar 10% turut berkontribusi pada peningkatan penerbangan.
“Konsumsi avtur di YIA naik dari 136 KL per hari menjadi 175 KL per hari (naik 27%), sedangkan di Adisutjipto meningkat dari 17 KL menjadi 22 KL per hari (naik 2%). Kami sudah menyiapkan stok avtur yang cukup untuk menghadapi lonjakan permintaan,” jelasnya.
Prediksi Lonjakan Puncak Arus Mudik
InJourney memproyeksikan 10,8 juta penumpang akan menggunakan transportasi udara selama Lebaran 2025, dengan peningkatan trafik 9% dibandingkan tahun lalu.
“Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, sementara arus balik tertinggi diprediksi pada 7 April 2025. Kami mengimbau masyarakat untuk mengatur jadwal perjalanan agar tidak terjadi penumpukan di bandara,” kata Maya.
Dengan adanya kebijakan diskon PSC, subsidi avtur, serta kesiapan bandara dan maskapai, arus mudik Lebaran 2025 di dua bandara DIY diharapkan berlangsung lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh penumpang.