BANTUL, POPULI.ID – Pelajar berinisial ANFS (16) ditangkap polisi atas dugaan perusakan makam di dua lokasi berbeda, yakni Baluwarti Purbayan, Kotagede, Yogyakarta dan kompleks makam Ngentak, Baturetno, Banguntapan, Bantul.
Penangkapan dilakukan pada Senin (19/5/2025) sekitar pukul 15.00 WIB di rumah pelaku di Banguntapan.
Polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk kaos bertuliskan Epidemic Rebel Youth 008, celana kolor hitam, dan batu besar yang diduga digunakan untuk merusak makam.
“Pelaku diamankan di rumahnya dan mengakui perbuatannya,” kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry.
Penyelidikan dilakukan berdasarkan keterangan saksi dan rekaman CCTV.
Dalam video di lokasi makam Baluwarti, ANFS terekam mondar-mandir sebelum akhirnya menginjak dan merusak sejumlah nisan pada Jumat (16/5) sekitar pukul 14.00 WIB.
Sebelumnya seorang warga, Hermawan Riyadi, menemukan beberapa nisan rusak saat membersihkan area makam di kompleks pemakaman Ngentak, Baturetno, pada Minggu (18/5) pagi.
Ia kemudian melaporkan temuannya itu ke Ketua LPM, kemudian laporan tersebut dilanjutkan ke Polsek Banguntapan.
Petugas gabungan yang turun ke lokasi mendata 10 makam yang rusak, semuanya milik warga non-Muslim.
Material nisan yang dirusak terdiri dari kayu dan keramik. Polisi menduga perusakan terjadi pada malam hari.
“Ini baru pertama kali terjadi di lokasi tersebut. Motifnya masih kami dalami,” ujar Jeffry.
Hingga kini, belum ada laporan resmi dari keluarga korban. Pengurus makam masih berkoordinasi dengan ahli waris.
Kasus ini ditangani Unit Reskrim Polsek Banguntapan.
Polisi mengimbau masyarakat tetap tenang dan menunggu hasil penyelidikan. Kasus ini menyita perhatian publik setelah foto dan video kerusakan menyebar di media sosial.