• Tentang Kami
Thursday, November 13, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Deretan Alasan Aktivis 98 Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Wacana tersebut bertentangan dengan semangat reformasi yang telah diperjuangkan hampir tiga dekade lalu.

Rahadian BagusbyRahadian Bagus
May 25, 2025
in headline, Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Deretan Alasan Aktivis 98 Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

 

POPULI.ID – Wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto, menuai penolakan dari sejumlah aktivis reformasi 1998. Salah satunya datang dari sosiolog dan aktivis ’98, Ubedilah Badrun.

BERITA MENARIK LAINNYA

Aktivis di Yogyakarta Gelar Aksi Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Kecam Penangkapan Aktivis Paul, Akademisi: Perlu Reformasi Fundamental di Polri

Ubed menilai, wacana tersebut bertentangan dengan semangat reformasi yang telah diperjuangkan hampir tiga dekade lalu.

“Bagaimana mungkin seseorang yang pernah ditetapkan sebagai tersangka korupsi bisa dianggap sebagai sosok teladan dengan integritas tinggi? Ini jauh dari cita-cita reformasi,” tegas Ubed, Sabtu (24/5/2025).

Ubed juga menyoroti stagnasi pembangunan Indonesia dibandingkan negara-negara tetangga sejak reformasi bergulir.

Menurutnya, banyak negara Asia seperti Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura menunjukkan lompatan ekonomi signifikan, sementara Indonesia tertinggal.

Ia menyebut pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2025 hanya mencapai 4,8 persen.

“Korea Selatan dulu negara miskin. Sekarang pendapatan per kapitanya sudah tembus 14 ribu USD, sama seperti Malaysia. Singapura bahkan lebih dari 36 ribu USD. Kita masih tertinggal karena persoalan mendasar seperti lemahnya supremasi hukum, korupsi, dan pelanggaran HAM yang tak kunjung dituntaskan,” ujarnya.

Ia juga menyinggung temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebut potensi korupsi terhadap dana APBN mencapai Rp 900 triliun.

“Itu sekitar 30 persen dari anggaran negara. Kalau itu dikorupsi, ini negara apa?” cetusnya.

Lebih lanjut, Ubed mengingatkan bahwa Soeharto pernah tersandung kasus hukum dengan tuduhan korupsi yang merugikan negara hingga Rp4,4 triliun berdasarkan putusan Mahkamah Agung pada tahun 2000.

“Soeharto tercatat dalam sejarah sebagai pelanggar HAM dan koruptor. Bagaimana mungkin seseorang dengan catatan seperti itu dianugerahi gelar pahlawan?” tambahnya.

Penolakan senada juga disuarakan oleh ratusan aktivis 1998 yang berkumpul dalam diskusi publik bertajuk “Refleksi Reformasi 1998: Soeharto, Pahlawan atau Penjahat HAM?” di Jakarta, Sabtu (24/5).

Acara ini digelar oleh sejumlah elemen gerakan seperti Repdem, Barikade ’98, Pen ’98, dan FK ’98.

Simbol ribuan tengkorak imitasi dipasang di lokasi acara sebagai pengingat kelamnya masa Orde Baru, era yang mereka anggap penuh pelanggaran hak asasi manusia, mulai dari operasi Petrus, penculikan aktivis, hingga kasus seperti Marsinah dan Wiji Thukul yang belum terungkap hingga kini.

“Kita ingin mengasah ingatan publik. Jangan sampai cita-cita reformasi dilupakan begitu saja,” ujar Simson, Ketua Panitia diskusi. Ia menegaskan bahwa para aktivis dengan tegas menolak Soeharto diangkat sebagai pahlawan.

“Kami menolak keras wacana ini,” tegasnya.

Sikap kritis juga disampaikan Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, yang hadir dalam forum tersebut.

Ia mempertanyakan kelayakan pemberian gelar tersebut jika dikaitkan dengan semangat reformasi dan nilai-nilai konstitusi.

“Apakah pantas seseorang yang memicu lahirnya gerakan reformasi karena praktik otoritarianisme justru akan diberi gelar pahlawan?” tanyanya.

Menurut Anis, Soeharto memimpin dengan gaya diktator dan menjauhkan rakyat dari prinsip keadilan sosial sebagaimana dicita-citakan dalam UUD 1945.

“Itu sebabnya reformasi terjadi. Jangan sampai kita melupakan alasan utama perubahan besar itu terjadi 27 tahun lalu,” tutupnya.

 

Tags: aktivis 98reformasiSoeharto

Related Posts

Aksi massa menolak penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional di depan Monumen Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Yogyakarta, Senin (10/11/2025).

Aktivis di Yogyakarta Gelar Aksi Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

November 10, 2025
Aktivis Social Movement Institute Muhammad Fachrurozzi (Instagram/Muh.fakhrurrozi)

Kecam Penangkapan Aktivis Paul, Akademisi: Perlu Reformasi Fundamental di Polri

October 4, 2025
Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberi hormat kepada Presiden Prabowo

Peneliti UGM Ungkap 5 Hal yang Harus Dibenahi di Tubuh Polri, Satu di Antaranya Meritrokrasi

September 29, 2025
Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberi hormat kepada Presiden Prabowo

PBHI Apresiasi Langkah Presiden Prabowo Reformasi Polri, Minta Jangan Hanya Gimmick

September 22, 2025
Anies Baswedan

Sorot Tajam Soal Kenaikan Penghasilan DPR, Anies Baswedan: Harus Ada Reformasi

August 27, 2025
Aktivis 98 menyatakan sikap terkait kondisi negara di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Minggu (10/8/2025)

Aktivis 98 Kritisi Kinerja Menteri Kabinet Prabowo: Kental Politik Dagang Sapi

August 11, 2025
Next Post
100 Hari Hasto Wardoyo: Pemkot Yogyakarta Tampilkan 100 Perubahan Nyata di Festival Quick Wins

100 Hari Hasto Wardoyo: Pemkot Yogyakarta Tampilkan 100 Perubahan Nyata di Festival Quick Wins

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Berikut 10 SMP unggulan di Bantul yang bisa dijadikan acuan sebelum mendaftar SPBM 2025.

Inilah 7 SMP Unggulan di Bantul yang Paling Diburu Jelang SPMB 2025

June 9, 2025
Kabupaten Bantul memiliki sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi incaran para pendaftar.

10 SMP Favorit di Bantul: Pilihan Terbaik Sekolah Negeri dan Swasta

June 18, 2025
ilustrasi : Sekolah Dasar

10 SD Favorit di Bantul dengan Akreditasi A, Layak Jadi Pilihan!

June 12, 2025
Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asyik berjoget usai sidang tahunan MPR RI (tangkapan layer : YT/TVParlemen)

Joget di Atas Luka Rakyat, Tarian di Tengah Kubangan Derita Bangsa

August 18, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.