BANYUWANGI, POPULI.ID – Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Trunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu malam, 3 Juli 2025. Kapal yang melayani rute Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali itu dilaporkan mengalami insiden di tengah laut hingga akhirnya terbalik dan tenggelam.
Berikut sejumlah fakta yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber:
1. Tenggelam Tak Lama Setelah Berangkat
KMP Trunu Pratama Jaya bertolak dari Pelabuhan Ketapang pada pukul 22.56 WIB. Namun hanya sekitar 24 menit kemudian, tepatnya pukul 23.20 WIB, kapal mengirimkan sinyal darurat atau distress call. Lima belas menit kemudian, pukul 23.35 WIB, kapal dinyatakan tenggelam oleh petugas jaga syahbandar.
2. Diduga Bocor di Ruang Mesin
Informasi awal yang beredar di masyarakat melalui grup-grup WhatsApp menyebutkan, kapal mengalami kebocoran di bagian ruang mesin. Hal ini menyebabkan gangguan pada sistem kelistrikan dan berujung pada kapal mengalami mati total (blackout) sekitar pukul 00.19 WITA. Tiga menit kemudian, kapal dilaporkan sudah terbalik dan hanyut ke arah selatan.
3. Mengangkut 65 Orang dan 22 Kendaraan
Berdasarkan data manifest, kapal membawa 65 orang yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta mengangkut 22 unit kendaraan. Hingga Kamis pagi (3/7/2025), belum ada informasi resmi terkait jumlah korban selamat atau hilang.
4. Upaya Pencarian Terkendala Cuaca Buruk
Tim SAR gabungan langsung dikerahkan sejak pukul 00.18 WIB. Sebuah Rigid Inflatable Boat (RIB) diterjunkan menuju lokasi terakhir kapal terpantau. Namun, upaya evakuasi sempat terhambat kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setiabudi, mengungkapkan bahwa tinggi gelombang di lokasi kejadian mencapai 2,5 meter, menyulitkan komunikasi dan mobilitas tim di lapangan.
5. Posisi Kapal Lebih Dekat ke Banyuwangi
Menurut Kasi Keselamatan Berlayar KSOP Banyuwangi, Ni Putu Cahyani, titik tenggelamnya kapal berada di antara Hotel Ketapang dan Bosowa, yang secara geografis lebih dekat ke Banyuwangi ketimbang ke Gilimanuk.
6. Aktivitas Penyeberangan Masih Normal
Meski insiden terjadi di jalur utama penyeberangan Jawa-Bali, hingga saat ini belum ada keputusan penutupan Pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk. Layanan penyeberangan tetap berlangsung seperti biasa.
Peristiwa tenggelamnya KMP Trunu Pratama Jaya menjadi sorotan publik karena terjadi di jalur penyeberangan tersibuk antara Jawa dan Bali.
Proses evakuasi masih terus berlangsung dengan melibatkan berbagai unsur SAR, meski terkendala cuaca ekstrem.
Pihak berwenang hingga kini masih terus mengupayakan pencarian dan akan memberikan informasi resmi terkait kondisi penumpang dan kru kapal.