YOGYAKARTA, POPULI.ID – Film horor Indonesia kembali menunjukkan taringnya. “Kitab Sijjin & Illiyyin”, yang resmi tayang pada 17 Juli 2025, langsung merangsek ke posisi puncak daftar film terpopuler nasional.
Dalam waktu singkat, film ini tak hanya menggeser film-film luar negeri dari puncak box office, tapi juga mencuri perhatian penonton dari berbagai kota di Tanah Air.
Berdasarkan data Cinepoint per 18 Juli 2025, film garapan sutradara Hadrah Daeng Ratu ini mencatatkan 2.036 penayangan, meningkat 9,64 persen dibanding hari sebelumnya.
Angka tersebut sukses melampaui film-film besar seperti Superman
, Jurassic World, Smurfs, dan I Know What You Did Last Summer.
Tak hanya di angka, gaung keberhasilan Kitab Sijjin & Illiyyin juga menggema di dunia nyata maupun media sosial.
Penonton mengaku dibuat tegang sepanjang film. Bahkan ada yang memantau detak jantungnya dengan smartwatch dan hasilnya bikin merinding.
“Heart rate gue dari 80 bpm langsung melonjak ke 120 bpm pas adegan klimaks. Ini bukan horor kaleng-kaleng,” tulis salah satu penonton di Twitter.
Media sosial dipenuhi testimoni yang menyebut film ini sebagai angin segar di genre horor Indonesia.
Berikut beragam komentar netizen setelah menontin film ini.
“Akhirnya ada film horor lokal yang layak ditonton lagi!”
“Lebih serem dari yang pertama. Gak nyangka bakal sebagus ini.”
“Dramatis, tragis, dan sadis—paket lengkap!”
Akun @HiduppAtauMati bahkan menyebut film ini sebagai: “Next level horor! Gue kira udah kebal, ternyata belum.”
Sementara akun @audieonx menilai film ini sebagai:
“…jawaban Indonesia untuk tren ‘dark hero’. Balas dendam lewat santet? Epik!”
Dibintangi oleh Yunita Siregar, Dinda Kanyadewi, Tarra Budiman, Kawai Labiba, Sulthan Hamonangan, Nai Djenar Maesa Ayu, dan David Chalik, film ini menyuguhkan kisah balas dendam penuh atmosfer mistis yang merujuk pada mitos dan spiritualitas lokal. Kombinasi yang jarang tersaji dengan apik di layar lebar Indonesia.
Diproduksi oleh Rapi Films, bekerja sama dengan Sky Media, Rhaya Flicks, Legacy Pictures, dan Narasi Semesta, film ini berhasil meramu elemen horor, drama, dan psikologis ke dalam tontonan yang mendalam namun tetap menghibur.
Eksekutif produser Sunil G. Samtani menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan sekadar keberuntungan.
“Ini buah dari kerja keras dan keyakinan bahwa horor lokal bisa berjaya asal digarap sungguh-sungguh,” katanya.
Sementara sang sutradara, Hadrah Daeng Ratu, mengaku puas melihat antusiasme penonton.
“Kami bikin film ini dari hati. Melihat penonton menjerit, takut, bahkan tepuk tangan saat film selesai, itu artinya apa yang kami bangun berhasil sampai ke hati mereka,” ujarnya.
Dengan jumlah layar yang terus bertambah dan atmosfer bioskop yang dipenuhi jeritan penonton, Kitab Sijjin & Illiyyin tak hanya menjadi film, tetapi fenomena. Bukan sekadar menyeramkan, tapi juga meninggalkan jejak emosional yang kuat.
Masih tayang di seluruh bioskop Indonesia. Siap-siap uji nyali dan… detak jantung!