SLEMAN, POPULI.ID – Sebanyak 74 pelajar terbaik dari berbagai SMA, SMK, dan MA di Sleman resmi memulai pelatihan intensif untuk menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Sleman 2025.
Program yang dimulai sejak 23 Juli ini berlangsung selama 21 hari dan akan berakhir pada 13 Agustus, menjelang momen sakral Hari Kemerdekaan RI.
Mereka bukan sekadar disiapkan untuk tampil gagah di lapangan upacara 17 Agustus, tapi juga dibentuk sebagai generasi muda yang membawa nilai-nilai Pancasila ke tengah masyarakat.
“Latihan dilakukan setiap hari mulai pukul 06.30 hingga 15.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan sesi evaluasi hingga pukul 16.00,” ujar Dwijo Anggono, Kepala Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol Sleman, Jumat (1/8/2025).
Para peserta, terdiri dari 39 putra dan 35 putri mengikuti latihan di dua lokasi yakni Lapangan Pemda Sleman hingga 4 Agustus, dan dilanjutkan di Lapangan Denggung yang menjadi lokasi resmi upacara HUT RI.
Proses seleksi dilakukan secara ketat oleh Pemkab Sleman bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Para peserta tak hanya digembleng fisik lewat lari, senam, hingga formasi baris-berbaris, tapi juga dibekali materi kebangsaan, lagu wajib nasional, serta pelatihan karakter.
“Kami ingin membentuk generasi muda yang tak hanya cakap dalam baris-berbaris, tapi juga mampu menjadi representasi semangat kebangsaan dan nilai luhur Pancasila,” ujar Anggono.
Khusus tahun ini, aspek wawasan kebangsaan mendapat porsi lebih besar mengingat makin minimnya mata pelajaran ideologi di sekolah formal.
Harapannya, setelah pelatihan selesai, para siswa dapat menjadi agen nilai-nilai kebangsaan di lingkungan mereka.
Pelatihan didampingi oleh tim profesional, terdiri dari 10 personel TNI-Polri dan 15 alumni Purna Paskibraka Indonesia (PPI).
Mereka berasal dari Polres Sleman, Kodim Sleman, hingga Akademi Angkatan Udara (AAU).
Seorang pelatih dari Polresta Sleman, Aiptu Dwi Iriani, menyampaikan bahwa latihan sudah memasuki hari ke-8.
Formasi 17-8-45 mulai dibentuk, namun nama-nama utama seperti trio pengibar bendera dan komandan pasukan belum diumumkan.
Penentuannya akan dilakukan menjelang gladi kotor pada 14 Agustus.
“Perkembangan anak-anak tahun ini cukup pesat. Mereka cepat menangkap ritme latihan, bahkan lebih baik dibanding tahun lalu. Tinggal kami poles konsistensi dan kekompakan gerakan agar optimal saat hari H,” jelas Dwi.