SLEMAN, POPULI.ID – Aksi kreativitas warga Temulawak, Kalurahan Triharjo, Kabupaten Sleman yang menghias dinding kampung dengan mural serial anime One Piece tak lagi bisa dinikmati setelah diminta untuk dihapus oleh aparat, Kamis (7/8/2025).
Permintaan agar mural One Piece tersebut dihapus belakangan mendapat respon dari Lurah Triharjo, Irawan. Melalui unggahan di story WhatsApp, ia menyayangkan tindakan penghapusan itu.
Ia mempertanyakan apa yang salah dengan gambar mural berupa logo Jolly Roger yang identik dengan anime One Piece tersebut.
“Apa yang salah dengan gambar ini?” tulisnya disertai gambar Jolly Roger.
Dalam lanjutan unggahannya ia juga menyebutkan bahwa mural tersebut merupakan bagian dari kreativitas serta kebebasan berekspresi.
“Kebebasan berpendapat dan bentuk ekspresi serta kreativitas jangan khawatir kita juga cinta tanah air,” lanjutnya.
Sebelumnya, dua mural bertema serial anime One Piece di Padukuhan Temulawak, Kalurahan Triharjo, Sleman dihapus oleh pemuda setempat dengan pengawasan aparat. Mural itu hanya bertahan beberapa jam sebelum akhirnya dihapus secara permanen. Padahal rencananya mural tersebut masih akan disempurnakan lagi.
Kedua mural itu berada di pinggir ruas jalan utama Padukuhan Temulawak. Jarak keduanya saling berdekatan. Satu mural tergambar di sebuah tembok rumah. Ukurannya cukup besar, sekitar 2×2 meter. Di samping kanan gambar Jolly Roger, tergambar tulisan “Merdeka” dalam warna merah.
Penghapusan mural itu dilakukan oleh beberapa pemuda dengan cara ditimpa menggunakan cat warna putih. Aparat Babinsa dan Babinkamtibmas serta dukuh setempat turut menyaksikan proses penghapusan mural tersebut.
Dukuh Temulawak, Hardi Wiyanto, mengatakan gambar tersebut hanya dibuat secara iseng oleh sejumlah pemuda tanpa ada maksud yang mengarah ke hal-hal negatif. Ia menyebut, pemuda setempat menggambar mural itu karena kesukaannya terhadap serial anime One Piece. Tidak ada kaitannya dengan kampanye gerakan pengibaran bendera One Piece yang sedang viral di dunia maya belakangan ini.
“Itu kerjaan anak-anak yang iseng karena senang sama tokoh kartunnya. Saya nggak tahu pasti siapa yang menggambar,” katanya, Kamis.
Hardi mengaku tidak mengetahui kapan mural itu dibuat. Menurutnya, mural itu sudah tergambar sejak beberapa hari terakhir.
“Ya kalau buat ekspresi saja sebenarnya nggak apa-apa. Meskipun ada gambar itu, situasi dan kondisi di sini (Padukuhan Temulawak) juga kondusif. Warga nggak ada yang mengomentari,” ujarnya.
Babinsa Triharjo, Sersan Mayor Hadi Suroso, mengatakan bahwa tindakan penghapusan gambar anime One Piece itu dilakukan karena dikhawatirkan dapat mengarah ke pelecehan simbol negara. Ia menyebut, mural itu perlu dihapus karena bersanding dengan elemen warna bendera merah-putih.
Hadi sendiri menyebut tidak mempermasalahkan apabila gambar One Piece tidak bersanding dengan elemen bendera yakni warna Merah Putih.
“Kami menyesuaikan saja dengan daerah lain. Ini instruksi dari pimpinan kami juga untuk menindaklanjuti gambar ini,” katanya.
Ia menegaskan bahwa aparat sebenarnya tidak membatasi kreativitas warga. Namun ia meminta semua pihak untuk dapat memahami, mengingat persoalan ini cukup sensitif belakangan ini.
“Lambang negara (merah-putih) tidak bisa diubah-ubah,” ucapnya.
Penghapusan mural ini sendiri dilakukan usai aparat Babinsa dan Babinkamtibmas mendatangi rumah dukuh pada Kamis (7/8/2025) sekitar pukul 15.00. Usai berkoordinasi di dalam rumah, mereka pun keluar dan langsung bergegas menghapus gambar itu.