BANTUL, POPULI.ID – PSIM Yogyakarta gagal memaksimalkan dukungan ribuan suporternya setelah hanya bermain imbang 1-1 melawan Arema FC dalam lanjutan BRI Super League 2025/26 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (16/8).
Pertandingan yang disaksikan sekitar 8.000 penonton itu sempat membuat Laskar Mataram berada di bawah tekanan sebelum akhirnya menyamakan kedudukan di menit-menit akhir.
Gol Arema tercipta pada menit ke-41 melalui titik putih setelah Reva Adi Utama melakukan pelanggaran di kotak terlarang.
Dalberto sukses mengeksekusi penalti dan membawa Singo Edan unggul hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, peluang PSIM terbuka lebar setelah bek Arema, Yann Motta, dikartu merah langsung di menit ke-52 usai melanggar Nermin Haljeta.
Unggul jumlah pemain, PSIM terus menggempur pertahanan lawan. Debut Rafinha yang masuk menit ke-72 juga menambah variasi serangan dari sisi kiri.
Usaha keras baru membuahkan hasil di menit ke-88. Betinho, bek Arema asal Brasil, melakukan kesalahan antisipasi umpan silang Ezequiel Vidal yang berujung gol bunuh diri.
Skor imbang 1-1 bertahan hingga wasit Candra meniup peluit panjang.
Kiper Arema, Adi Satryo, tampil gemilang dengan empat penyelamatan krusial dan diganjar predikat Man of the Match.
Catatan Jean-Paul van Gastel
Pelatih PSIM, Jean-Paul van Gastel, mengaku kecewa dengan hasil seri di kandang. Menurutnya, tim seharusnya bisa mengamankan tiga poin, terutama setelah Arema hanya bermain dengan sepuluh orang.
“Hasil seri ini tentu bukan yang kita harapkan, apalagi dengan dominasi yang kita tunjukkan. Babak pertama kita menciptakan banyak peluang tapi gagal dimanfaatkan. Begitu juga di babak kedua setelah lawan dapat kartu merah,” ujar pelatih asal Belanda itu.
Van Gastel menegaskan bahwa kelemahan penyelesaian akhir menjadi pekerjaan rumah utama PSIM.
“Sejak pramusim, finishing selalu jadi catatan. Begitu masuk final third, keputusan dan eksekusi belum maksimal. Ini akan terus kami benahi dari pertandingan ke pertandingan,” tegasnya.
Meski demikian, ia tetap mengapresiasi perjuangan tim yang baru kembali merasakan atmosfer Super League setelah absen 18 tahun.
Bek PSIM, Raka Cahyana, menambahkan rasa syukur atas satu poin yang diraih. “Alhamdulillah, masih bisa dapat poin berkat kerja keras semua pihak. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” katanya.