• Tentang Kami
Monday, October 13, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Pemerintah akan Naikkan Iuran BPJS Kesehatan Secara Bertahap Mulai 2026

Untuk mencegah gejolak sosial, pemerintah memilih mekanisme kenaikan bertahap.

Rahadian BagusbyRahadian Bagus
August 21, 2025
in headline, Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0
BPJS Kesehatan.Pemerintah mewacaakan menaikkan tarif iuran BPJS Kesehatan secara bertahap mulai 2026.(Dok. BPJS Kesehatan)

BPJS Kesehatan.Pemerintah mewacaakan menaikkan tarif iuran BPJS Kesehatan secara bertahap mulai 2026.(Dok. BPJS Kesehatan)

0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

POPULI.ID – Pemerintah berencana menyesuaikan tarif iuran BPJS Kesehatan pada 2026. Rencana tersebut tercantum dalam Buku II Nota Keuangan serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Kenaikan iuran tidak akan dilakukan sekaligus, melainkan bertahap dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan kondisi fiskal negara.

BERITA MENARIK LAINNYA

Wakil Wali Kota Yogyakarta Sambut Positif Penyaluran Modal Lewat Bank Himbara: Pasti Sudah Direncanakan Dengan Jelas

Soroti Langkah Menkeu Purbaya Soal Tarik Dana Rp200 T, Ekonom UGM Ingatkan Risiko Depresiasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai penyesuaian tarif menjadi keharusan agar program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tetap berkelanjutan dan mampu menjangkau masyarakat luas.

Sri Mulyani menekankan pentingnya keseimbangan dalam skema pendanaan antara peserta, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah.

“Dalam kerangka pendanaan, skema pembiayaan perlu disusun secara komprehensif untuk menjaga keseimbangan kewajiban antara tiga pilar utama yakni masyarakat/peserta, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah,” tulisnya dalam nota keuangan, dikutip Senin (18/8).

“Untuk itu, penyesuaian [kenaikan] iuran dapat dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat dan kondisi fiskal pemerintah. Pendekatan bertahap ini penting untuk meminimalisir gejolak sekaligus menjaga keberlanjutan program,” jelas Sri Mulyani.

Selain iuran, pemerintah juga menyoroti pentingnya menjaga arus kas Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan.

Berbagai opsi pembiayaan kreatif seperti supply chain financing disebut bisa dimanfaatkan.

Kebijakan ini diperkirakan berdampak besar pada APBN, khususnya terkait alokasi untuk penerima bantuan iuran (PBI), subsidi bagi peserta mandiri kelas III, serta kewajiban pembayaran iuran pegawai negeri.

Sri Mulyani menambahkan, koordinasi antar Kementerian/Lembaga menjadi kunci agar kebijakan berjalan efektif.

“Melalui sinergi kebijakan antar Kementerian/Lembaga terkait yang mencakup perbaikan tata kelola, penataan pendanaan, dan penyesuaian bertahap ini, stabilitas DJS Kesehatan dapat terjaga sehingga program JKN tetap berkelanjutan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh lapisan masyarakat,” tulisnya.

Sebelumnya, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menyatakan pihaknya telah menyiapkan perhitungan untuk skenario kenaikan tarif, namun detailnya masih menunggu keputusan pemerintah.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai penyesuaian tarif sudah mendesak.

Ia menyinggung bahwa selama lima tahun terakhir iuran BPJS Kesehatan tidak mengalami kenaikan, padahal pengeluaran kesehatan masyarakat terus meningkat sekitar 15 persen per tahun.

“Sama saja kita ada inflasi 5 persen, gaji pegawai atau menteri tidak boleh naik selama 5 tahun, itu kan agak menyedihkan juga kalau kita bilang ke karyawan atau supir kita gak naik 5 tahun padahal inflasi 15 persen kan enggak mungkin,”* kata Budi dalam rapat di DPR pada Februari lalu.

Budi menjelaskan, belanja kesehatan bahkan tumbuh lebih tinggi dibanding Produk Domestik Bruto (PDB).

Pada 2023, total belanja kesehatan mencapai Rp614,5 triliun, naik 8,2 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp567,7 triliun.

Tren ini juga terlihat sebelum pandemi, misalnya pada 2018 belanja kesehatan naik 6,2 persen dari Rp421,8 triliun menjadi Rp448,1 triliun.

Ia mengingatkan, kenaikan belanja kesehatan yang lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi berisiko mengganggu keberlanjutan fiskal.

“Kita hati-hati bapak ibu bahwa pertumbuhan belanja nasional itu selalu di atas pertumbuhan GDP, itu akibatnya tidak sustain bapak ibu,”tegasnya.

Tags: BPJS KesehatanDana Jaminan Sosialiurang BPJSJaminan Kesehatan NasionalMenteri KeuanganSri Mulyani

Related Posts

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Sambut Positif Penyaluran Modal Lewat Bank Himbara: Pasti Sudah Direncanakan Dengan Jelas

September 16, 2025
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa disorot soal rencananya menarik dana Rp200 T dari Bank Indonesia

Soroti Langkah Menkeu Purbaya Soal Tarik Dana Rp200 T, Ekonom UGM Ingatkan Risiko Depresiasi

September 11, 2025
Purbaya Yudhi Sadewa

Profil Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Pengganti Sri Mulyani

September 10, 2025
Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik empat jabatan menteri dan satu wakil menteri Kabinet Merah Putih sisa masa jabatan 2024-2029. (Foto: BPMI Setpres/Cahyo)

Prabowo Reshuffle Kabinet: 5 Menteri Diganti, Satu Kementerian Baru Dibentuk

September 8, 2025
Ilustrasi Bantuan Subsidi Upah atau BSU

Syarat Penerima Bantuan BSU 2025 Rp600 Ribu, Lengkap dengan Cara Cek Status dan Alur Pencairannya

June 12, 2025
Pemerintah Batal Beri Diskon Listrik, Diganti BSU Rp600 Ribu untuk 17 Juta Pekerja dan Guru Honorer

Pemerintah Batal Beri Diskon Listrik, Diganti BSU Rp600 Ribu untuk 17 Juta Pekerja dan Guru Honorer

June 3, 2025
Next Post
Dari Rumput Jadi Wayang, Anak SDN Gabahan Antusias Belajar Wayang Suket

Dari Rumput Jadi Wayang, Anak SDN Gabahan Antusias Belajar Wayang Suket

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Berikut 10 SMP unggulan di Bantul yang bisa dijadikan acuan sebelum mendaftar SPBM 2025.

Inilah 7 SMP Unggulan di Bantul yang Paling Diburu Jelang SPMB 2025

June 9, 2025
Kabupaten Bantul memiliki sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi incaran para pendaftar.

10 SMP Favorit di Bantul: Pilihan Terbaik Sekolah Negeri dan Swasta

June 18, 2025
Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asyik berjoget usai sidang tahunan MPR RI (tangkapan layer : YT/TVParlemen)

Joget di Atas Luka Rakyat, Tarian di Tengah Kubangan Derita Bangsa

August 18, 2025
ilustrasi : Sekolah Dasar

10 SD Favorit di Bantul dengan Akreditasi A, Layak Jadi Pilihan!

June 12, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.