SLEMAN, POPULI.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menunjukkan berkomitmen meningkatkan sarana dan prasarana (sarpras) olahraga untuk mendorong prestasi para atlet lokal agar mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
Salah satu langkah yang tengah direncanakan adalah pembangunan dan revitalisasi sejumlah fasilitas olahraga untuk empat cabang olahraga (cabor), yakni atletik, panjat tebing, sepatu roda, dan panahan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sleman, Heru Saptono, mengatakan salah satu fokus utama adalah revitalisasi lintasan atletik di Stadion Tridadi. Ia menjelaskan pihaknya telah memiliki gambar teknis awal untuk pengembangan stadion. Termasuk lintasan atletik yang representatif guna mendukung cabor atletik agar bisa bersaing di tingkat Porda hingga nasional.
“Kami pernah mengusulkan pembuatan lintasan atletik representatif di Stadion Tridadi. Gambar teknis sudah ada dan akan kami komunikasikan dengan Pak Bupati. Jika disetujui, kemungkinan akan diusulkan masuk APBD tahun 2027, atau bila memungkinkan bisa lewat (APBD) Perubahan 2026,” ujar Heru, Selasa (23/9/2025).
Revitalisasi ini tak hanya mencakup lintasan atletik, tetapi juga perbaikan rumput lapangan, penggantian pagar pembatas, serta penambahan tribun. Namun karena belum ada Detail Engineering Design (DED), Heru belum bisa memastikan estimasi anggarannya.
Selain pembangunan fasilitas inti, rencana revitalisasi Stadion Tridadi juga mempertimbangkan penataan lingkungan sekitar. Satu di antaranya dengan memindahkan kantor KPU Sleman dan DPC PDIP Sleman yang saat ini masih berada di sisi timur stadion. Jika relokasi terealisasi, maka area tersebut bisa dimanfaatkan sebagai lahan parkir yang lebih luas.
“Tapi kan itu juga dalam proses. Kalau gambarnya ya seperti itu, tapi kan eksekusinya kami nggak tahu,” tutur Heru.
Dari keempat cabor yang direncanakan, arena panjat tebing menjadi yang paling siap dieksekusi karena sudah memiliki DED lengkap. Lokasi pembangunan direncanakan berada di Kalurahan Tridadi, tepatnya sebelah utara kawasan Puri Mataram. Estimasi anggaran untuk pembangunan arena panjat tebing ini berkisar antara Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar.
“Olahraga panjat tebing ini sangat potensial dan sesuai karakter orang Indonesia. Kemarin juga peraih medali Olimpiade pun dari cabang olahraga panjat tebing. Oleh karena itu, Sleman juga berkomitmen untuk itu,” kata Heru.
Sementara itu, pembangunan lintasan sepatu roda dan lapangan panahan direncanakan akan dilakukan di wilayah Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Sleman. Namun hingga saat ini, gambar teknis maupun DED belum tersedia. Dispora Sleman masih akan berkoordinasi lebih lanjut dengan cabang olahraga terkait untuk menentukan standar dan kebutuhan masing-masing.
“Kami dengar teman-teman dari Perserosi (cabor sepatu roda) sudah memiliki gambar rencana, nanti akan kami komunikasikan lebih lanjut. Semua pembangunan tentu membutuhkan DED sebagai dasar penganggaran,” jelas Heru.
Dalam waktu dekat, Dispora Sleman akan mengundang perwakilan dari empat cabor tersebut untuk melakukan koordinasi lanjutan. Tujuannya adalah menyelaraskan kebutuhan teknis dan standar fasilitas agar bisa dituangkan dalam rencana anggaran yang realistis dan dapat dieksekusi.
“Kami akan buat nota dinas ke Pak Bupati, lalu mengikuti arahan beliau terkait pelaksanaannya,” ucap Heru.
Secara umum, Heru menilai sarana olahraga di Sleman sudah cukup memadai. Terutama dengan adanya sport center di beberapa wilayah serta lapangan desa yang kini sudah representatif. Namun, ia mengakui ada kendala untuk cabor tertentu seperti dayung karena keterbatasan geografis, di mana Sleman tidak memiliki sungai besar yang mendukung olahraga tersebut.
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menyebut Pemkab Sleman berkomitmen untuk terus melengkapi sarpras olahraga. Ia menegaskan seluruh cabang olahraga harus mendapatkan fasilitas yang setara.
“Keinginan kami semua venue di Sleman harus ada. Karena kami betul-betul memahami masyarakat Sleman butuh semua itu. Semua cabang olahraga, enggak ada yang diistimewakan. Artinya semua cabang harus punya,” tegasnya.
Satu di antara proyek yang sedang dalam tahap perencanaan adalah pembangunan venue atletik di Stadion Tridadi. Menurut Harda, komunikasi awal dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah dilakukan.
“Insyaallah untuk venue atletik karena sudah ada ide-ide, kami tinggal rembuk. Ini saya dengan Kementerian Olahraga sudah saya sounding-kan juga. Kalau nanti bisa diampu oleh Kementerian Olahraga, alhamdulillah. Kalau enggak, nanti pakai APBD,” jelasnya.
Sejumlah venue yang menjadi prioritas pembangunan antara lain venue panahan, arena sepatu roda, dan lapangan tembak. Harda menyebut pembangunan akan dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan kapasitas keuangan daerah.
“Semuanya insyaallah akan saya lengkapi. Semampu kami, urut, entah mana yang dulu, kalau ada peluang kami wujudkan. Insyaallah mulai 2027,” ungkapnya.