YOGYAKARTA, POPULI.ID – Satpol PP Kota Yogyakarta menyampaikan sudah ada 10 Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) yang diamankan secara kolaboratif bersama Tim Zero Gepeng menyambut HUT ke-269 Kota Yogyakarta.
Beberapa kelompok yang tergabung sebagai Pilar Sosial turut dilibatkan, diantaranya pendamping sosial, Karang Taruna, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang secara langsung dikemukakan oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.
Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat menyampaikan sejak dilakukan apel Zero Gepeng pihaknya telah melakukan penindakan terhadap 10 Gepeng.
Adapun rincian terdapat 7 gelandangan dan pengemis dan 3 Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). “Ada 7 (Gepeng), rinciannya dari Cianjur 1, Sumatera 1, Temanggung 1, tidak diketahui ada 2, kemudian dari Sleman 1 orang. Untuk ODGJ ke 3 nya tidak diketahui asalnya,” katanya.
Ia menyampaikan pengamanan dilakukan di sejumlah titik diantaranya Masjid Besar Kauman, Kampung Notoprajan, hingga area Taman Pintar. Disebutnya, penindakan dilakukan dengan cara-cara yang humanis.
Octo menyebut jika penindakan yang telah dilakukan berasal dari informasi masyarakat, serta tim kesejahteraan sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta di tingkat kemantren.
“Karena kita juga ada BKO bersama penjangkauan penertiban dari Camp Assesment Dinas Sosial (Dinsos) DIY untuk ditangani lebih lanjut,” ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo memiliki keinginan agar tidak ada lagi Gepeng di Kota Yogyakarta. HUT Kota Yogyakarta kali ini disebutnya sebagai momentum untuk Yogyakarta terbebas dari Gepeng.
Octo menyampaikan bahwa selama ini pihaknya telah mengupayakan agar tidak ada lagi Gepeng yang mengganggu kenyamanan masyarakat. Kendati begitu, dengan adanya kolaborasi dari berbagai elemen, harapan Kota Yogyakarta Zero Gepeng lebih mudah dapat diwujudkan.
“Kalau sebelumnya, seperti Dinsosnakertrans biasanya jalan sendiri-sendiri, tapi karena ini kolaborasi bersama-sama. Apakah nantinya diperlukan pemeliharaan lebih lanjut atau dikembalikan kepada keluarga,” ujar Octo
Ia memberikan, tindakan lanjut tidak diberikan kepada Gepeng yang masih memiliki keluarga di wilayah DIY. Dinsos Kota Yogyakarta disebutnya akan mengembalikan gepeng kepada keluarga agar keamanan dan kesehatan nya terjamin.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo sebelumnya mengingatkan bahwa peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Yogyakarta harus dijadikan momentum perubahan, bukan sekadar perayaan seremonial.
“HUT Kota itu jangan hanya jadi pesta. Ini harus menjadi titik balik, perubahan untuk menjadikan Kota Yogyakarta lebih tertata, manusiawi, dan baik ke depan,” ujarnya.
Ia menyebut masalah Gepeng tidak bisa menjadi permasalahn yang terus berlarut. Hasto ingin agar gepeng dapat dilakukan pendataan untuk dilakukan intervensi.
(populi.id/Hadid Pangestu)