SLEMAN, POPULI.ID – Wakil Ketua DPRD Sleman Hasto Karyantoro bersama anggota Komisi B melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke Pasar Godean, Rabu (22/10/2025).
Ia menyebut peninjauan dilakukan usai dirinya menerima laporan adanya genangan yang mengakibatkan sejumlah lantai los tergenang air saat hujan pada Selasa (21/10/2025).
“Karena tadi malam kami mendapat laporan dari warga bahwa kios-kios masih tergenang air, ini menjadi keprihatinan kami semua,” katanya diwawancarai wartawan. Ia juga menyebut sebagian talang juga mengalami kebocoran.
Terlebih, hal itu terjadi di tengah wacana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman yang akan memboyong pedagang ke Pasar Godean.
Ia tidak ingin para pedagang terganggu dengan kondisi yang tidak pasti sehingga berdampak kepada perputaran ekonomi.
“Kami tidak ingin pedagang resah, tidak nyaman berjualan. Ketika pasar ini terisi masih banyak yang rembes, masih banyak bocor. Ini menjadi catatan kami,” ujar Hasto.
Pemkab Sleman disebutnya tidak perlu terburu-buru memindahkan pedagang. Ia menyampaikan bahwa risiko perbaikan akan lebih mahal ketika operasional pasar dipaksakan berjalan.
Bahkan target yang dicanangkan oleh Pemkab Sleman tersebut bisa saja mundur. DPRD disebutnya akan menyampaikan beberapa catatan yang ditemukan kepada pemerintah.
“Bisa jadi mundur, apalagi masuk musim penghujan. Kalau setiap saat hujan, pedagang tidak nyaman. Terlebih pasar ini (Godean) menjadi tujuan bagi sebagian pembeli dari Kulon Progo dan Magelang Selatan,” ujarnya.
Langkah terdekat, ia ingin memastikan bahwa kondisi talang tidak lagi bocor.
Pihaknya menyampaikan juga akan berkomunikasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman terkait langkah yang akan diambil untuk memindahkan pedagang.
“Butuh proses memindahkan keramaian, banyak layanan kemudahan akses baik penjual pembeli,” ujarnya.
Hasto juga meminta dengan transformasi pasar yang lebih modern, juga turut membentuk mindset para pedagangnya.
Bendahara Paguyuban Pasar Godean Kurnianto menyampaikan pihaknya ingin bisa segera pindah ke pasar induk, meskipun dengan risiko bocor.
“Target kami secepatnya, karena sudah beberapa kali mundur. Kalau bocor itu nek konangan nek hujan, nek nggak hujan ya nggak bocor,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa kunjungan DPRD tersebut diharapkan menjadi perhatian dari wakil rakyat untuk merealisasikan kepindahan para pedagang.
“Kalau kunjungan ini ada perubahan ya maturnuwun, berarti memang ada perhatian,” katanya.
(populi.id/Hadid Pangestu)












