YOGYAKARTA, POPULI.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berencana melakukan revitalisasi Lapangan Mancasan di Kelurahan Wirobrajan. Revitalisasi ini ditargetkan mulai dicicil pada tahun anggaran 2026 dan menjadi bagian dari upaya pengembangan fasilitas olahraga di Kota Yogyakarta.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan revitalisasi Lapangan Mancasan menjadi penting untuk mendukung pembinaan sepak bola di Kota Yogyakarta, terutama bagi sekolah sepak bola (SSB) dan klub PSIM Yogyakarta.
“Menurut saya urgent karena Jogja ini mendukung PSIM dan PSIM itu harus punya sekolah bola. Tempat latihan harus banyak di Kota Yogyakarta. Maka secara bertahap harus kami perbaiki lapangan-lapangan untuk SSB,” ujar Hasto, Kamis (30/10/2025).
Hasto menuturkan rencana revitalisasi Lapangan Mancasan akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Meski belum bisa menyebutkan jadwal pasti, ia memastikan lapangan tersebut termasuk dalam prioritas perbaikan fasilitas olahraga.
“Kalau itu sesuai dengan kemampuan keuangan, karena butuh belanja modal yang cukup besar. Tapi (lapangan) Mancasan termasuk prioritas,” katanya.
Revitalisasi Lapangan Mancasan direncanakan mengadopsi konsep serupa dengan Lapangan Karang di Kotagede yang lebih modern dan multifungsi. Hasto mengungkapkan jika anggaran memungkinkan, kualitas rumput lapangan juga akan ditingkatkan hingga setara standar nasional.
“Kalau sebagus Lapangan Karang itu kan bisa di atas Rp 5 miliar ya, karena ada pedestrian, taman, dan fasilitas penunjang lainnya. Tapi kami cicil mulai 2026,” ucapnya.
Terkait pengelolaan pasca revitalisasi, Pemkot Yogyakarta membuka peluang kerja sama dengan pihak ketiga seperti halnya pengelolaan Lapangan Karang yang dijalankan secara profesional oleh mitra swasta.
“Lebih baik kalau bermitra, lebih profesional. Kalau dikelola sendiri mungkin enggak,” ungkap Hasto.
Ia menambahkan, revitalisasi Lapangan Mancasan diharapkan tidak hanya meningkatkan fasilitas olahraga, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar. Dengan konsep ruang publik, kawasan tersebut diharapkan menjadi pusat kegiatan masyarakat sekaligus destinasi baru di wilayah barat Kota Yogyakarta.
“Mestinya nanti bisa punya multiplier effect bagi ekonomi sekitar,” tuturnya.












