SLEMAN, POPULI.ID – Kekhawatiran minimnya kesiapan menghadapi lonjakan jumlah lansia pada 2030 mendorong Purna Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Sunartono, menggagas model layanan baru bagi kelompok usia lanjut.
Bersama sejumlah kolega, ia membentuk Yayasan Wreda Sadu Kencana yang menaungi Pusat Kegiatan Lansia (PKL) Laras.
Dalam pertemuan rutin pensiunan ASN Dinas Kesehatan, Selasa (25/11/2025), Sunartono mengajak para anggota turut menjalankan pilot project tersebut.
Ia menilai peringatan para ahli statistik terkait ledakan lansia belum sepenuhnya direspons dengan langkah konkret.
Menurut Sunartono, Pusat Kegiatan Lansia Laras dirancang sebagai ruang aktivitas harian bagi para lansia, serupa konsep playgroup, dengan kegiatan dari pagi hingga sore.
“Tujuannya agar para lansia tetap mandiri dan produktif. Ketika anak-anak mereka selesai bekerja, para lansia juga bisa pulang dari kegiatan,” ujarnya di Rumah Dinas Bupati Sleman.
Yayasan Wreda Sadu Kencana baru mendapat legalitas pada 17 November 2025. Sunartono menegaskan bahwa PKL Laras bukan sekadar tempat penitipan sementara, melainkan ruang pembinaan berkelanjutan hingga akhir hayat.
Ragam aktivitas disiapkan mulai dari senam, snack time, hingga kegiatan sesuai minat masing-masing.
“Yang suka berkebun bisa berkebun, yang gemar karawitan bisa berlatih karawitan. Bahkan bagi lansia yang senang menganalisis, mereka bisa menyumbang pemikiran untuk pemerintah,” jelasnya.
Sunartono menilai merawat orang tua merupakan kewajiban moral dan sosial, meski dalam praktiknya lansia kerap dianggap beban keluarga. Melalui PKL Laras, ia ingin menunjukkan bahwa lansia tetap memiliki ruang berdaya dan berkontribusi.
Pilot project ini diprioritaskan bagi lansia yang masih mandiri. Ke depan, ia tak menutup peluang model PKL Laras bisa direplikasi.
Dari sisi pendanaan, ia berharap peran swasta dapat terlibat. Tanah di Kapanewon Ngaglik juga telah disiapkan sebagai lokasi pembangunan.
Ia menyebut program ini digarap bersama pihak-pihak dengan latar belakang akademisi, pemerintahan, dan swasta. Sunartono optimistis banyak pihak akan tergerak mendukung. “Kami baru mulai sosialisasi. Allah Maha Kaya, semoga banyak bantuan yang datang,” tutupnya. (populi.id/Hadid Pangestu)












