KULON PROGO, POPULI.ID – Perbaikan jalan provinsi Sentolo-Nanggulan yang sejak beberapa waktu lalu mengalami longsor bakal dilakukan pada Februari mendatang.
Diketahui jalan yang terletak di wilayah Padukuhan Setan, Kalurahan Wijimulyo tersebut telah mengalami longsor sejak Desember 2024 lalu. Sebagian jalan kemudian dilakukan penutupan.
Namun hingga Januari, titik longsor makin parah hingga tak bisa dilalui kendaraan. Situasi tersebut memaksa warga sekitar harus memutar arah sejauh 10 kilometer untuk keluar dan masuk wilayah tersebut.
Terkait putusnya jalan provinsi Sentolo-Nanggulan tersebut, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Nurcahyo Budi Wibowo mengatakan perbaikan menjadi wewenang Pemda DIY, dalam hal ini DPUPESDM DIY.
“Dari hasil komunikasi, pengadaan penyedia jasa untuk proses perbaikan rencananya dilakukan pada Februari mendatang,” katanya.
Menurut Nur, perbaikan jalan tersebut diperkirakan membutuhkan waktu sekitar empat bulan. Perkiraan tersebut berdasarkan hasil survei dan kajian yang sudah dilakukan.
“Kajiannya sudah dilakukan melalui konsultan perencana,” katanya.
Nurwahyudi mengatakan jalan tersebut longsor setidaknya dua kali dalam waktu berdekatan. Puncaknya terjadi pada 5 Januari 2025, dimana longsor menyebabkan badan jalan tersisa satu meter, sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan.
“Rencananya di Februari 2025 mulai dikerjakan untuk perbaikannya,” kata Nur.
Warga Bangun Jalur Alternatif
Mengutip dari Harianjogja, seorang warga setempat di Kalurahan Wijimulyo berinisiatif membangun jalan alternatif untuk memudahkan akses warga setempat yang terdampak jalur Sentolo-Nanggulan yang longsor.
Warga bernama Totok Sapto Putro tersebut rela merogoh kocek hingga Rp22 juta untuk membangun jalur alternatif di kawasan Nanggulan.
Hal itu dilakukannya lantaran prihatin melihat warga sekitar kesulitan untuk keluar masuk di desanya dan harus memutar sejauh 10 kilometer.
“ini yang punya jalur untuk dibangun jalan alternatif ada tiga orang termasuk saya. Besaran biaya yang dikeluarkan untuk membeli material , tenaga tukang serta alat pendukung. Ada tujuh orang yang mengerjakan jalur alternatif ini,” terangnya.
Totok pun berharap agar jalan Sentolo-Nanggulan segera diperbaiki secara permanen agar aktivitas masyarakat di sekitar bisa kembali normal.
“Harapannya ya secepatnya supaya semua kembali normal,” imbuhnya.