SLEMAN, POPULI.ID – Usai babak belur menghadapi Persis Solo, PSS Sleman meliburkan para pemainnya. Keputusan itu diambil sekaligus lantaran ada jeda internasional.
Manajer PSS Sleman Leonard Tupamahu menyebut para penggawa Super Elja libur selama lima hari terhitung dari Rabu (12/3/2025). Skuat PSS akan kembali memulai latihan pada Senin (17/3/2025).
Menurut Leonard keputusan meliburkan para pemain sebagai langkah agar mereka dapat memulihkan mental sebelum menghadapi laga penting ke depan.
“Kami memberikan waktu istirahat kepada pemain selama lima hari ke depan. Nanti kami akan kembali melakukan latihan pada hari Senin pekan depan,” ujarnya di Omah PSS, Sleman, seperti dikutip dari laman PSS Sleman, Jumat (14/3/2025).
“Dari waktu istirahat ini kami berharap agar pemain bisa memulihkan mental maupun fisik mereka. Kita semua tahu beberapa laga ke depan penting untuk PSS dan kami ingin pemain menghadapi itu dengan kondisi 100 persen,” tambahnya.
Leo juga mengungkapkan dalam kondisi sekarang, mental dan psikis pemain adalah yang terpenting dan harus diutamakan.
“Semoga dengan bertemu dan bercengkrama bersama keluarga, seluruh pemain bisa kembali ke latihan dengan motivasi yang lebih. Semoga juga kita bisa bermain dengan baik dan memenangkan laga demi laga ke depannya,” pungkasnya.
Upaya Penyelamatan
Sementara itu, di tempat terpisah sebelumnya Bupati Sleman Harda Kiswaya melakukan pertemuan dengan pemegang saham dan bos PSS Sleman di Jakarta.
Pertemuan tersebut menindaklanjuti tuntutan Sleman Fans yang sempat mengadu ke Bupati Sleman.
Kepada populi.id, Harda Kiswaya menyebut dari hasil pertemuan, manajemen meyakinkan berkomitmen untuk menjaga PSS Sleman tetap berada di Liga 1.
Upaya penyelamatan juga tengah dilakukan termasuk diantaranya melakukan evaluasi terhadap internal tim mulai dari pemain hingga pelatih.
“Dari pertemuan itu para manajemen PSS Sleman menunjukkan komitmennya dan menjamin tim kebanggaan warga Sleman ini tetap ada di Liga 1. Mereka ya ikut prihatin juga makanya ini terus diupayakan supaya bisa tetap di kasta tertinggi,” jelasnya.
Lebih lanjut menyinggung soal evaluasi, Harda mengungkapkan dari pihak manajemen mengakui ada kesalahan rekrutmen pemain sehingga terdapat sejumlah materi yang seharusnya urung layak ada di kompetisi Liga 1 tetapi dipaksakan hingga hasilnya tak memuaskan.
“Iya evaluasi diantaranya soal materi pemain, mereka bilang ada beberapa pemain yang urung semestinya main di Liga 1. Makanya ada evaluasi. Targetnya ya supaya tujuh laga tersisa bisa menang terus,” imbuhnya.
Di sisi lain, Harda selaku Bupati Sleman juga berupaya turut membantu PSS Sleman, diantaranya mendorong agar laga kadang PSS yang tersisa ini bisa dimainkan di Stadion Maguwoharjo.
“Sudah komunikasi kemarin dengan Perwakilan Kementerian PU yakni BPPW DIY, sudah disepakati Stadion Maguwoharjo bisa dipakai untuk main PSS di 3 laga kandang tersisa,” ujarnya.