BANTUL, POPULI.ID – Pemerintah Kabupaten Bantul memanfaatkan anggaran dari pos Belanja Tak Terduga (BTT) untuk melakukan perbaikan fasilitas dan sarana yang rusak karena dampak banjir akibat cuaca ekstrem akhir Maret 2025.
“Kami sudah melakukan perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan memanfaatkan BTT untuk mengatasi fasilitas yang rusak karena banjir,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Kamis (24/4/2025).
Abdul Halim tidak menyebutkan berapa pos anggaran yang akan dimanfaatkan untuk perbaikan fasilitas dan sarana yang rusak karena kejadian tersebut, namun diupayakan mencukupi untuk perbaikan yang mendesak dilakukan.
Upaya perbaikan fasilitas dan sarana yang rusak akan dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang sebelumnya sudah melakukan pendataan.
“Perbaikan tahun ini harus tahun ini selesai, beberapa diantaranya adalah jembatan di Bawuran Pleret, dan beberapa tebing longsor yang lain yang datanya ada di Dinas PUPKP,” katanya.
Berdasarkan data BPBD Bantul, cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas lebat yang mengguyur wilayah Bantul pada 28 Maret mengakibatkan banjir genangan air di 26 lokasi, satu jembatan ambrol dan 23 kejadian gerakan tanah atau longsor.
Komandan Pusdalops BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah menyebut dampak cuaca ekstrem tersebut tersebar di 24 kelurahan yang ada di 12 kecamatan, dengan dampak terbanyak di wilayah Imogiri sebanyak 22 titik tersebar di enam kelurahan, terbanyak di Wukirsari ada 14 titik.
“Sedangkan objek yang terdampak cuaca ekstrem, yaitu rumah enam titik, bangket satu titik, akses jalan lima titik, talud tiga titik, fasilitas pendidikan ada empat titik, jembatan ambrol satu titik, dan pemukiman 21 titik,” katanya.
Menurut dia, tidak dilaporkan ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun sejumlah warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman dari rumah yang terkena genangan banjir saat itu.