JAKARTA, POPULI.ID – Pemerintah tengah menyiapkan peluncuran buku sejarah nasional versi terbaru pada 17 Agustus 2025. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut penulisan ulang ini akan menjadi tonggak penting dalam pembaruan narasi sejarah Indonesia.
“Targetnya tahun ini selesai. Para sejarawan dari berbagai kampus sedang menyusun ulang berdasarkan riset dan temuan baru,” kata Fadli di Jakarta Selatan, Selasa malam (6/5/2025).
Penulisan ini melibatkan lebih dari 100 ahli sejarah dari seluruh Indonesia. Prosesnya mencakup revisi konten, pelurusan informasi, serta penambahan bab-bab baru dari era prasejarah hingga era pemerintahan modern.
Fokus utama revisi adalah soal masa penjajahan Belanda. Fadli Zon menyebut klaim bahwa Indonesia dijajah selama 350 tahun tidak sepenuhnya akurat.
“Mindset itu harus diubah. Banyak daerah melakukan perlawanan terus-menerus. Di Aceh, Sumatera, hingga Jawa, rakyat kita melawan penjajahan selama puluhan bahkan ratusan tahun,” jelasnya.
Ia menegaskan, narasi sejarah Indonesia seharusnya mengedepankan semangat perjuangan, bukan sekadar masa penjajahan.
Fadli mengingatkan pentingnya sejarah sebagai fondasi identitas bangsa. Ia mengutip pesan Bung Karno yang terkenal: Jas Merah – jangan sekali-kali melupakan sejarah.
“Kalau tidak tahu sejarah, kita kehilangan jati diri. Sejarah itu bukan masa lalu yang harus ditakuti, tapi pelajaran untuk menata masa depan,” ujar politisi Partai Gerindra tersebut.
Buku sejarah terbaru ini akan menggantikan referensi lama seperti Indonesia dalam Arus Sejarah (2012) dan Sejarah Nasional Indonesia (1980-an). Nantinya, buku ini akan dijadikan acuan utama dalam kurikulum pendidikan sejarah di sekolah-sekolah.