YOGYAKARTA, POPULI.ID – Kepala SMP Negeri 10 Yogyakarta, Edy Thomas Suharta, menanggapi isu dugaan kebocoran soal Asesmen Standar Pendidikan Daerah (ASPD) yang tersebar di media sosial.
Pihak sekolah masih menelusuri kebenaran informasi tersebut dan meminta publik tidak gegabah mempercayai unggahan yang belum terverifikasi.
“Masih ditelusuri. Perlu kehati-hatian karena informasi itu muncul di media sosial, tanpa jaminan kebenaran. Namun, integritas tetap kami junjung,” ujarnya, Selasa (7/5/2025).
Menurutnya, ASPD sepenuhnya berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi DIY, termasuk dalam penyusunan dan distribusi soal.
“Klarifikasi sedang dilakukan oleh tim provinsi. Jangan sampai publik terjebak pada asumsi yang tidak berdasar,” lanjutnya.
Ia juga mengkritisi munculnya klaim sepihak di media sosial, termasuk dari individu yang mengaku sebagai wartawan atau aparat, tanpa menunjukkan identitas jelas.
“Siapa pun bisa mengaku sebagai wartawan atau lembaga tertentu. Tanpa bukti, pengakuan seperti itu tidak bisa diterima begitu saja,” tegasnya.
Koordinator Pengaduan Masyarakat dan Monitoring Peradilan Jogja Corruption Watch (JCW), Baharuddin Kamba, menyatakan pihaknya telah menelusuri langsung ke sekolah guna mengklarifikasi dugaan kemiripan soal, khususnya pada mata pelajaran Matematika.
“Saya hadir sebagai orang tua dan perwakilan JCW. Kami ingin memastikan dugaan kebocoran, terutama soal numerasi dan Matematika,” ujarnya.
Meskipun pihak sekolah membantah keterlibatan guru, penelusuran tetap perlu dilakukan secara terbuka.
“Pernyataan bahwa guru tidak terlibat harus dibuktikan. Apalagi sudah ada siswa yang mengaku menerima soal serupa,” lanjutnya.
JCW mengusulkan pembentukan tim independen jika klarifikasi dari pemerintah dianggap belum memadai.
“Jika publik belum puas, kami siap membentuk tim independen untuk menelusuri kebenaran dugaan ini. Pertanyaannya, masih layakkah Jogja disebut barometer ujian kompetensi?” tegasnya.
Hingga kini, Dinas Pendidikan DIY belum mengeluarkan pernyataan resmi. Sementara ASPD hari ini memasuki sesi akhir dengan mata pelajaran IPA.
Disdikpora Kota Yogyakarta Lakukan Penyelidikan
Sebelumnya Kepala Bidang SMP Disdikpora Kota Yogyakarta Hasyim mengaku urung mengetahui tentang viral adanya dugaan kebocoran soal ASPD di level SMP yang bermuasal dari unggahan akun @ayamkalasanenk.
Meski begitu, pihaknya bakal menindaklanjuti secara serius kabar tersebut dan akan melakukan penyelidikan.
“Belum tahu, ini kami tengah cari informasinya,” terang Hasyim.
Lebih lanjut, Hasyim bakal mengkomunikasikan perihal temuan dugaan kebocoran soal ASPD itu ke Disdikpora DIY.
Munculnya dugaan kebocoran soal ASPD di level SMP Jogja mencuat dari unggahan @ayamkalasanenk yang menyertakan tangkapan foto lembar soal matematika.
“Info kasus kecurangan aspd mtk smp/mts jogja 2025 bosss,” tulisnya.
Dalam lanjutan unggahannya muncul tangkapan percakapan yang menduga adanya keterlibatan guru dari SMPN 10 Jogja.