• Tentang Kami
Saturday, June 14, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home News Global

Pro-Kontra Program Barak Militer untuk Anak Bermasalah: Pembentukan Karakter atau Pelanggaran Hak Anak?

Sejumlah kepala daerah menerapkan pendekatan semi-militer bagi anak berperilaku menyimpang. Kebijakan ini menuai pujian sekaligus kritik tajam dari pegiat HAM dan pemerhati anak.

byredaksi
May 12, 2025
in Global, headline
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Kebijakan mengirimkan anak bermasalah ke barak militer yang diterapkan oleh sejumlah kepala daerah di Indonesia menuai pro kontra (dok.KDM)

Kebijakan mengirimkan anak bermasalah ke barak militer yang diterapkan oleh sejumlah kepala daerah di Indonesia menuai pro kontra (dok.KDM)

0
SHARES
90
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

POPULI.ID – Kebijakan sejumlah kepala daerah di Indonesia yang mengirimkan anak bermasalah ke barak militer menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

Sebagian pihak menilai kebijakan ini sebagai upaya pembentukan karakter dan kedisiplinan, sementara yang lain menganggap pendekatan tersebut berpotensi menimbulkan dampak negatif jangka panjang terhadap anak.

BERITA MENARIK LAINNYA

Renggut 13 Nyawa, Sederet Fakta Baru Ledakan Amunisi Maut di Garut

Mengulik Sejarah Wisuda dan Kontroversinya di Masa Sekarang

Beberapa kepala daerah seperti Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, Bupati Cianjur Mohamad Wahyu Ferdia, dan Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie termasuk di antara mereka yang gencar menyerukan program ini.

Mereka mengirim anak-anak yang dianggap “bandel” ke barak militer untuk menjalani pendidikan semi-militer.

Namun, kebijakan ini memicu perdebatan publik. Di beberapa wilayah, program tersebut telah diterapkan, namun tidak semua kalangan menyambut positif praktik pendisiplinan bergaya militer.

Dedi Mulyadi merinci bahwa anak-anak yang layak mendapatkan tempaan militeristik adalah mereka yang sering terlibat tawuran, kecanduan game, merokok, mabuk-mabukan, melakukan balapan liar, menggunakan knalpot bising, atau melakukan tindakan tidak terpuji lainnya.

Kebijakan ini diberlakukan untuk siswa jenjang SMP. Menurut Dedi, anak-anak yang dikirim ke barak merupakan hasil kesepakatan dengan orang tua yang merasa sudah tidak mampu lagi mendidik anak-anak mereka.

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menilai pendekatan pendidikan semi-militer ini tidak termasuk dalam kategori hukuman fisik atau corporal punishment. Ia menyebut, selama fokus pembinaan berada pada pembentukan karakter, mental, serta penanaman nilai-nilai positif tanpa kekerasan, maka hal itu tidak melanggar HAM.

Sementara itu, pemerhati anak Seto Mulyadi alias Kak Seto juga telah meninjau langsung program Pendidikan Karakter Panca Waluya di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Sabtu, 10 Mei 2025.

Berdasarkan pengamatannya, Kak Seto menyimpulkan bahwa kegiatan tersebut tidak melanggar hak anak, meskipun berlangsung di lingkungan militer.

“Meskipun ada unsur kedisiplinan ala militer, pendekatannya tetap menggunakan bahasa anak dan menjunjung tinggi hak-hak mereka,” ujar Kak Seto, dikutip dari laman Pemprov Jabar.

Ia menambahkan bahwa anak-anak tetap mendapatkan hak tumbuh dan berkembang, perlindungan, ruang untuk menyampaikan pendapat, hingga pemeriksaan kesehatan dan psikologi.

Sebagai Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), ia menilai program ini aman dan berpotensi memberikan dampak positif bagi peserta didik.

Di sisi lain, Aliansi Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak (PKTA) menyampaikan penolakan atas kebijakan ini. Mereka menilai pendekatan militeristik bertentangan dengan semangat Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi oleh Indonesia.

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), salah satu anggota PKTA, menilai bahwa pendekatan semacam ini mengabaikan kompleksitas penyebab perilaku menyimpang anak.

Menurut mereka, kenakalan anak seringkali dipengaruhi oleh faktor lingkungan, keluarga, pendidikan, hingga pergaulan sebaya, bukan semata-mata pilihan individu.

PKTA menilai pengiriman anak ke barak militer bukanlah solusi. Apalagi, praktik kekerasan dan intimidasi masih ditemukan dalam beberapa institusi pendidikan kedinasan yang menganut pola serupa.

Sebagai alternatif, anak-anak sebaiknya dibimbing melalui pendekatan keluarga, pendidikan, dan komunitas sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang anak.

“Penguatan, pembenahan, dan perlindungan dengan menjunjung kepentingan terbaik anak harus menjadi prioritas agar anak tumbuh dalam lingkungan yang suportif dan positif,” ujar PKTA dalam rilisnya.

Akademisi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Radius Setiyawan, juga menilai bahwa pendekatan militeristik tidak sejalan dengan paradigma pendidikan modern.

Menurutnya, anak-anak justru berisiko mengalami trauma jika dididik dalam lingkungan disiplin ketat ala militer.

Radius menekankan perlunya pendekatan yang lebih konstruktif dan berbasis psikologis, serta evaluasi menyeluruh terhadap program pencegahan kenakalan remaja.

“Jika pemerintah serius menangani kenakalan remaja, maka langkah yang harus ditempuh adalah memperkuat peran sekolah, keluarga, dan komunitas,” tegasnya, dikutip dari laman UM Surabaya.

Tags: dedi mulyadisekolah militer

Related Posts

Prosesi pemakaman Kolonel Cpl Antonius Hermawan satu diantara anggota TNI yang gugur dalam insiden amunisi meledak di Garut, Jawa Barat dimakamkan di Sleman, Selasa (13/5/2025).

Renggut 13 Nyawa, Sederet Fakta Baru Ledakan Amunisi Maut di Garut

May 14, 2025
Ilustrasi Wisuda

Mengulik Sejarah Wisuda dan Kontroversinya di Masa Sekarang

May 2, 2025
Next Post
Kabupaten Sleman

Menilik Makna Sleman Sembada: Gerakan Pembangunan, Tak Sekadar Slogan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025
Polresta Sleman menetapkan Christiano Pengarapenta penabrak mahasiswa UGM Argo sebagai tersangka dan terancam hukuman 6 tahun penjara

Penabrak Argo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

May 28, 2025
Polresta Sleman menggelar konferensi pers sekaligus merilis sosok Christiano pengemudi BMW yang tewaskan mahasiswa UGM Argo di Jalan Palagan, Sleman, Rabu (28/5/2025).

Kejanggalan Tewasnya Mahasiswa UGM Usai Ditabrak BMW, Polisi Ungkap Upaya Penggantian Pelat Nomor

May 28, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.